Warga Purwakarta Minta Semua Warung Internet Dirazia

JABARNEWS | PURWAKARTA – Maraknya usaha warung internet (warnet) game online yang buka hingga 24 jam telah merisaukan sejumlah orangtua di Purwakarta, terutama yang anaknya kecanduan main game online di tempat tersebut.

Rismawan (42), warga Tegalmunjul, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta mengatakan beberapa orangtua di daerah tempat tinggalnya mulai risau dengan kehadiran warnet buka hingga 24 jam yang menyediakan fasilitas game online.

“Walaupun anak-anak saya tidak suka ke warnet, saya ikut prihatin dengan beberapa tetangga yang mulai mengeluh karena anaknya sehari-hari mainnya game online di warnet hingga lupa waktu,” katanya, Jumat (9/11/2018).

Baca Juga:  PWNU Jabar Dukung RUU Minol, Gus Hasan: Lindungi Masyarakat

Menurutnya, banyak anak yang menggunakan uang jajan bekal ke sekolah atau meminta paksa ke orangtua hanya untuk bermain game online yang tarifnya variatif antara lain Rp 3.000 per jam atau paketan Rp 5.000 per dua jam dan ada juga paket begadang hingga pagi.

Dia menambahkan, seharusnya warnet yang buka 24 jam per hari itu untuk tujuan positif berselancar ke dunia maya mencari berbagai informasi, mendukung kegiatan belajar maupun berbisnis, bukan hanya untuk main game online.

Sementara itu, Asep (40), warga Munjuljaya, mengatakan banyak anak remaja dan orang dewasa yang main game online sejak siang hingga malam atau bahkan semalaman menginap di warnet.

Baca Juga:  Umar Zunaidi Minta Maaf Kepada Masyarakat Tebing Tinggi, Kenapa?

“Saya pulang jamaah Salat Subuh melihat warnet yang terletak di Jalan Ipik Gandamanah, yang sudah diberi garis Polisi itu, suka ramai anak-anak main game, berarti mereka menginap di warnet yang buka 24 jam itu,” ujarnya.

Dia mengatakan, dirinya mengapresiasi Polres Purwakarta yang telah merazia dan menutup warnet game online yang buka 24 jam. Semoga saja warnet game online yang ada di sepanjang jalan Ipik Gandamanah bisa ditertibkan juga.

Baca Juga:  Para Demonstran di Bandung Belum Membubarkan Diri

“Kami menunggu realisasi pihak berwajib yang pernah menyatakan akan merazia warnet 24 jam, sebab terbukti lebih banyak sisi negatifnya bagi anak-anak dan remaja,” kata Asep.

Sebab, lanjutnya, mereka yang sudah kecanduan main game online dan tak jarang tempat tersebut berpotensi menjadi tempat peredaran narkoba serta judi online.

“Saya sering lihat, sebelum warnet itu di beri garis Polisi, pengunjungnya itu yang masih sekolah dan di bawah umur. Saya khawatir mereka yang di bawah umur cenderung malas belajar dan yang sudah bekerja menjadi kurang produktif,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat