JABARNEWS | SUBANG – Salah satu upaya menekan angka pengangguran, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang berupaya mengintensifkan pelatihan kerja yang mengacu pada kebutuhan pasar kerja (industri). Salah satunya, melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenga Kerja Kabupaten Subang, Kusman Yuhana mengatakan, dengan pelatihan tersebut bisa diketahui keahlian pekerja dan apa yang dibutuhkan pasar kerja.
“Tentunya dengan adanya komunikasi dengan industri, dapat diketahui kebutuhan tenaga kerja yang langsung diserap industri,” kata Kusman Jumat (9/11/2018)
Berdasarkan catatan, setiap tahun ada sekitar 18 ribu siswa SMA dan SMK di Subang lulus sekolah. Dari jumlah tersebut hanya 20 persen yang melanjutkan ke perguruan tinggi, sisanya mereka harus mencari pekerjaan.
“Dari 18 ribu itu, 20 persen melanjutkan ke perguruan tinggi. Sisanya sekitar 10 ribu mereka harus difasilitasi untuk mendapatkan pekerjaan,” ucapnya
Kata Kusman, untuk memfasilitasi para pencari kerja lulusan SMA dan SMK itu pemerintah daerah berharap dapat bantuan dari pemerintah pusat untuk melakukan pelatihan tenaga kerja. Tujuannya untuk meningkatkan skill dan SDM mereka.
“Skill dan SDM harus disiapkan. Maka dari itu kita sekarang koordinasi terus dengan pemerintah pusat. Apalagi setelah pelabuhan Patimban beropersi. Tentunya ini tantangan bagi pemerintah daerah,” katanya.
Program Balai Latihan Kerja (BLK) kedepan tentunya menjadi solusi untuk para pencari kerja lulusan SMA dan SMK agar mereka siap masuk ke dunia kerja.
“Program bantuan yang dibutuhkan pemerintah daerah adalah BLK. Karena saat ini memang masih banyak pengangguran, masih banyak pencari kerja. Meraka harus dilatih supaya siap,” katanya. (Mar)
Jabarnews | Berita Jawa Barat