JABARNEWS | PURWAKARTA – Proses klarifikasi dua caleg yang diduga masih aktif sebagai aparatur pemerintahan desa di dua Parpol dan kecamatan dinyatakan final. Hal itu disampaikan, Koordinator Divisi Penindakan Bawalu Purwakarta, Siti Nurhayati, saat dihubungi melalui selulernya, Jumat (16/11/2018).
Ia menerangkan, selama proses klarifikasi pihaknya tidak menemukan bukti terkait dugaan yang dua caleg bersangkutan masih beraktivitas sebagai aparatur pemerintahan desa. “Dua caleg atas nama Linda dan Sumarna tidak terbukti melanggar,” jelas dia.
Dengan demikian, lanjut Siti, maka dua caleg tersebut bisa melanjutkan keikutsertaanya dalam pemilu legislatif 2019. “Perkara ini kami jadikan sebagai temuan,” singkatnya.
Dihubungi secara terpisah, Koordinator Divisi Hukum, Salman menerangkan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap berkas dua caleg tersebut. “Sudah saya cek lagi keduanya sudah lengkap, sudah mengundurkan diri dari jabatan yang di sangkakan,” kata dia.
Diketahui, Sumarna merupakan sekdes Cikeris Kcamatan Bojong. Saat ini maju sebagai caleg dari Partai Demokrat. Sedangkan Linda Nurdiana, Ketua Bumdes Paswahan Kulon ikut berkompetisi menuju gedung wakil rakyat melalui Partai Gerindra. Keduanya sudah masuk dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu 2019 yang dikeluarkan KPU.
Padahal, dalam PKP 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Legislatif, perangkat desa disyaratkan harus mundur jika ikut mencalonkan diri. Lantaran kuat dugaan, keduanya belum melampirkan surat pengunduran diri, sehingga berpotensi TMS (Tidak Memenuhi Syarat) dan harus dicoret KPU dari DCT.
Sebelumnya, KPU juga telah mencoret dua caleg dari DCT, Angga dan Lukman, caleg PKB dan Berkarya karena belakangan diketahui keduanya TMS. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
