Begini Sibuknya DPUPR Kota Cirebon Keruk 4 Sungai Jelang Musim Hujan

JABARNEWS | KOTA CIREBON – Jelang musim penghujan, sebanyak empat sungai besar yang melintas sudah dilakukan pengerukan jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon. Sungai-sungai kecil lainnya juga dilakukan pengerukan secara manual hingga akhir tahun.

Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Kota Cirebon, H. Syarif, S.Sos., menjelaskan jika hari ini, mereka mulai melakukan pengerukan Sungai Cikalong yang ada di Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

“Pengerukan ini menggunakan peralatan berat bantuan dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jabar,” ungkap Syarif.

Pengerukan Sungai Cikalong yang dilakukan, menurut Syarif, merupakan pengerukan sungai keempat yang mereka lakukan. Ada tiga sungai sebelumnya sudah dikeruk menggunakan peralatan berat.

Baca Juga:  Pelatihan Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid-19 Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Jabar

Masing-masing sungai yang berada di kawasan Pilang Setrayasa, sungai di dekat PDAM, serta sungai banjir kanal. Kondisi sungai-sungai tersebut membutuhkan peralatan berat untuk pengerukannya.

Sedangkan sungai-sungai lainnya, seperti sungai di kawasan Kalijaga, di Kusnan dan lainnya dilakukan secara manual oleh personel bidang SDA DPUPR Kota Cirebon bersama-sama dengan warga. “Pengerukan manual dilakukan hingga akhir tahun,” ungkap Syarif.

Diperlukannya peralatan berat untuk mengeruk sejumlah sungai besar, kata Syarif, dikarenakan tidak memungkinkan untuk melakukan pengerukan secara manual. “Seperti di Sungai Cikalong ini, terjadi penyempitan badan sungai,” ungkap Syarif.

Baca Juga:  PKS Resmi Dukung DS-Syahrul di Pilkada Kabupaten Bandung

Penyempitan badan sungai terjadi akibat tingkat sedimentasi yang cukup tinggi di pinggir sungai. Bahkan, tidak hanya di pinggir sungai, kedalaman sungai juga berkurang akibat sedimentasi serta sampah-sampah masyarakat yang menumpuk di dalam sungai.

Sebab, pengerukan Sungai Cikalong ini dilakukan sepanjang 500 hingga 600 meter dengan kedalam 1 meter. “Ini juga harus dibuatkan pagar agar warga tidak membuang sembarangan sampah ke dalam sungai,” ungkap Syarif.

Sungai Cikalong, lanjut Syarif, merupakan salah satu sungai yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Kondisi sungai sudah tidak mampu lagi menampung air dalam jumlah besar saat intensitas hujan turun dengan deras.

Baca Juga:  Timnas AMIN Pede, Penampilan Cak Imin di Debat Cawapres Banggakan Kalangan Santri dan NU

Akhirnya, air meluap hingga merendam perumahan warga. Karenanya, Sungai Cikalong merupakan salah satu sungai yang mendesak untuk dikeruk.

Sementara itu Syamsudin, warga RW 18 Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, menyambut gembira pengerukan sungai yang ada di lingkungannya tersebut. “Sudah bertahun-tahun warga sini meminta agar sungai segera dikeruk,” ungkap Syamsudin di lokasi pengerukan Sungai Cikalong.

Menyinggung sampah warga yang banyak terdapat di dalam sungai, Syamsudin meminta kepada pemerintah dan warga untuk bersama-sama menjaga kebersihan sungai kelak. “Jangan sampai nanti jadi tempat sampah lagi. Nanti sungai jadi sempit lagi,” ungkap Syamsudin. (One)

Jabarnews | Berita Jawa Barat