Empat Kecamatan di Kab. Bekasi Ini Disebut Rawan Gesekan

JABARNEWS | BEKASI – Potensi konflik sosial di Kabupaten Bekasi umumnya berkaitan dengan dua hal. Yakni, persoalan tenaga kerja dan limbah perusahaan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Bekasi, Sardi, usai kegiatan pembinaan anggotanya di Hotel Sahid Jaya, Cikarang Selatan, Kamis (6/12/2018).

Sardi menambahkan, potensi konflik sosial dari tenaga kerja biasanya muncul akibat persoalan upah buruh dan PHK.

Baca Juga:  Kasus Kekerasan dan Pelecehan Seksual Marak Terjadi, Wabup Karawang Dorong Dinas Buat Program Pencegahan

“Sedangkan persoalan limbah muncul ketika ada perebutan pengelolaan limbah perusahaan antara kelompok atau suku tertentu. Dengan warga lokal juga sering terjadi,” katanya.

Di Kabupaten Bekasi terdapat berbagai macam suku dan etnis. Bahkan di daerah ini juga terdapat banyak ekspatriat.

Baca Juga:  Varian Omicron Masuk RI, Budi Sadikin: Tidak Usah Panik

“Oleh karena itu perlu adanya komunikasi antar suku melalui wadah FPK. Supaya situasi kamtibmas di Kabupaten Bekasi berjalan kondusif,” katanya.

Berdasarkan pengamatannya, lanjut Sardi, ada beberapa kecamatan di Kabupaten Bekasi yang dianggap rawan konflik sosial. Seperti di Cikarang Barat, Tambun Selatan, Cikarang Selatan dan Cibitung.

Baca Juga:  AJB: Gubernur Harus Jadi Penyambung Lidah Buruh di Jabar

“Karena di kecamatan itu terdapat multi etnis,” ujarnya.

Untuk mencegah potensi itu semakin membesar, kata Sardi, pihaknya akan terus melalukan sosialisasi. Termasuk, membentuk tim yang akan memberi pemahaman di tingkat kecamatan dan desa. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat