Bottlesmoker Berbagi Cerita Mereka di Vietnam

JABARNEWS | BANDUNG – Bisa tampil dalam festival musik internasional tentu saja menjadi harapan semua musisi. Hal itu pun yang diinginkan oleh duo musisi asal Bandung, Bottlesmoker.

Nama Bottlesmoker sendiri bukanlah musisi baru yang sedang merintis kariernya di dunia musik independent tanah air. Mengusung musik experimental electronic pop atau instrumental indietronic musim, duo Anggung Suherman (angkuy) dan Ryan Noble Adzani langsung mencuri perhatian sejak mereka muncul pada 2006 silam.

Sudah menelurkan lima album, yaitu Before Circus Over (Neovinyl Record, 2006), Slow Mo Smile (Probablyworse Records, 2008), Hypnagonic (Dystopiaq Records, 2013), Polarity EP Thornkollektiv, 2016) dan PArakosmos (Yes No Wave,2017) membuat Bottlesmoker mendapatkan tanggapan positif tidak cuma di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

Baca Juga:  Mudik Bareng BUMN Meningkat 100 %

Berkat karya-karyanya itu Bottlesmoker bisa melakukan tur ke beberapa negara, seperti Malaysia, Cina, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darusallam dan terakhir Vietnam. Melalui acara DCDC Pengadilan Musik yang berlangsung di Bandung, belum lama ini Anggung dan Ryan pun menceritakan pengalamannya ikut terlibat dalam festival terbesar di Vietnam, Quest Festival akhir November lalu.

Pada acara yang dikemas seperti sidang yang dipimpin oleh Man Jasad sebagai Hakim, Budi Dalton dan Pidi Baiq sebagai Jaksa penuntut, serta Yoga ‘PHB’ dan Ruly Cikapundung sebagai pembela, duo Anggara dan Ryan pun menceritakan pengalaman mereka di Vietnam.

Ryan menceritakan Quest Festival merupakan sebuah camping music festival yang digelar di Son Tinh Camp, yang letaknya 35 km dari pusat Kota Hanoi. Tampil di festival terbesar di Vietnam yang berhubungan dengan seni, budaya dan lingkungan itu diakui Ryan membuat mereka berdua merasa bangga. Tapi sayangnya saat sudah berada disana, kegiatan itu harus dibatalkan karena adanya protes dari warga sekitar.

Baca Juga:  Pemain Profesional PUBG Indonesia Diblokir Permanen, Kok Bisa?

“Jadi tempat itu merupakan sebuah kawasan tempat digelarnya konser musik atau pertunjukan kesenian lainnya. Masyarakat sekitar protes meminta agar festival itu dibatalkan karena diacara konser musik yang digelar ditempat yang sama sebelumnya ada 7 orang tewas karena overdosis. Festival pun terpaksa dibatalkan,” jelas Ryan.

Namun batalnya konser tersebut tak membuat perjalanan Bottlesmoker yang didukung DCDC tersebut hanya pasrah dan memilih pulang kembali. Ryan menyebutkankarena sudah berada di Vietnam mereka pun memutuskan untuk tetapa bertahan disana (Vietnam), dan mencoba mengeksplorasi seni dan budaya disana.

Baca Juga:  Prajurit Kodim 0605/Subang Di Tes Urin

“Kita pun bertahan di sana (Vietnam) dan bertemu dengan organizer untuk mengeksplorasi apa yang ada disana,” bebernya.

Sementara itu Perwakilan DCDC, Dikki Dwi Saputra menyampaikan pada perhelatan Pengadilan Musik tersebut pihaknya memilih BOttlesmkoer karena Bottlesmoker merupakan salah satu band asal Bandung yang mampu go internasional.

“Mereka ini mengusuk aliran musik yang unik dengan genre elektro tapi bukan edm.Sangat unik dan bisa go internasional,” ungkapnya.

Kedepannya, lanjut Dikki, pihaknya memastikan akan kembali menghadirkan bank-band Bandung lainny, yang tentunya memiliki prestasi lainnya.

“Yang pasti kita selalu diberikan kejutan dalam setiap penyelenggaraannya. Tentunya dengan menghadirkan pengisi acara yang selalu menari dan ditunggu,” tegasnya. [ely]

Jabarnews | Berita Jawa Barat