Pilih Pengharum Mobil Yang Tidak Terlalu Tajam

JABARNEWS | OTOMOTIF – Pengharum kabin mobil bagi sebagain orang menyegarkan namun bagi sebagian yang lain, pengharum kabin mobil malah bikin mual dan pusing.

Terlebih saat ini pengharum kabin mobil beragam, mulai aroma rasa terapi, buah-buahan hingga kopi.

“Secara kegunaan memang ada bagusnya, hanya saya saat memilih dan membeli baiknya memperhitungkan aromanya. Maksudnya adalah jangan memilih wangi-wangian yang tajam atau terlalu menyengat, karena bila dihirup terlalu lama justru akan membuat tidak nyaman, apalagi saat menempuh perjalanan jauh,” ucap Kepala Bengkel Auto2000 Salemba Suparna, dilansir Kompas.com, Senin (10/12/2018).

Baca Juga:  Ini Jalan Tol Baru Yang Siap Dilintasi Saat Mudik Tahun Depan

Suparna menganjurkan baiknya pemilik mobil membeli pengharum kabin yang wanginya netral dan tidak terlalu tajam. Contohnya seperti pilihan aroma terapi, karena biasanya jauh lebih lembut dan membuat wanginya tidak terlalu tajam yang bisa membuat pusing atau mual.

Bila bertujuan menghilangkan bau apek, pemilik mobil bisa dengan memilih aroma kopi, karena memiliki sifat netral yang ampuh menyingkirkan bau tak sedap dari dalam kabin.

Baca Juga:  Disini Wadahnya Komunitas Se-Bandung Raya

Menurut Suparna, jangan memilih pengharum udara yang berbahan gel dan penggunaanya diletakan di kisi-kisi AC. Kondisi tersebut akan memberikan efek negatif yang sangat merugikan bagi pemilik mobil.

“Meletakan pewangi di kisi-kisi sangat tidak disarankan apalagi dengan aroma buah yang asam. Karena tidak semua orang menyukai aroma tersebut, lalu dengan meletakan pada kisi-kisi AC bisa membuat bahan kimia pada pewangi terserap sampai ke evaporator yang fungsinya sebagai pengkabutan untuk meciptakan udara dingin, bila sudah terserap dan terjadi penumpukan membuar kualitas kesejukan berkurang dan kerak yang ditimbulkan sangat sulit dibersihkan,” papar Suparna.

Baca Juga:  Ya Ampun! 5.000 Ton Beras Impor 2018 Masih Ada di Gudang, Kata Bulog Cirebon

Pemilihan material pewangi dalam bentuk gel juga tidak disarankan karena dapat menimbulkan kerak dan noda menguning di bagian tertentu yang memicu bau tidak sedap di dalam kabin. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat