JABARNEWS | BANDUNG – ITB membuat terobosan dengan membuka seleksi mandiri pada 2019. Dengan begitu, seleksi masuk ITB bertambah, setelah sebelumnya memakai pola SNMPTN (Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri).
Seleksi mandiri ini memiliki Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sama dengan hasil SNMPTN dan SBMPTN yakni antara Rp 0 sampai dengan Rp 12,5 juta per semester. Adapun UKT Sekolah Bisnis dan Manajemen antara Rp 0 sampai Rp 20 juta per semester.
“Adanya seleksi mandiri ini disebabkan banyaknya peserta SNMPTN dan SBMPTN yang memiliki nilai tinggi, tetapi tersisihkan atau tak lulus,” kata Direktur Eksekutif Pengelolaan Penerimaan Mahasiswa dan Kerja Sama Pendidikan, Mindriany Syafila, didampingi Wakil Direktur Eksekutif Pengelolaan Mahasiswa dan Kerja Sama Pendidikan untuk program S-1, Ahmad Syarif di Ruang Pimpinan ITB, Kota Bandung, dikutip pikiran-rakayat.com, Jumat (14/12/2018).
Dikatakannya, syarat untuk mengikuti seleksi mandiri ITB, yakni siswa harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan memiliki data prestasi akademik di Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS).
“Peminat seleksi mandiri juga diharuskan ikut SBMPTN tahun 2019 sehingga memiliki UTBK. Bahkan, siswa lulusan tahun 2017 dan tahun 2018 juga bisa ikut seleksi mandiri dengan syarat ikut SBMPTN 2019 agar memperoleh UTBK,” ujarnya.
Pendaftaran seleksi mandiri dilakukan dalam jaringan (daring/online) di usm.itb.ac.id.
“Biaya pendaftaran seleksi mandiri untuk program nonfakultas seni rupa dan desain (FSRD) sebesar Rp 100.000 per orang sedangkan biaya pendaftaran ujian seleksi mandiri bagi FSRD dikenakan Rp 150.000 per orang,” katanya.
Pendaftaran seleksi mandiri ITB, kata Mindriany, dilakukan dari 15 Juni-12 Juli 2019 dengan tes keterampilan bagi peminat FSRD dari 13-14 Juli 2019.
“Untuk pengumuman kelulusan ujian seleksi mandiri pada 18 Juli 2019 di laman usm.itb.ac.id. Untuk jumlah kuota mahasiswa jalur seleksi mandiri baru bisa diketahui pada Januari 2019 setelah adanya masukan dari masing-masing program studi yang ada,” ujarnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat