Tips Mengajarkan Anak Merapikan Mainannya

JABARNEWS | TIPS – Selepas seharian bekerja, tentunya Anda ingin melihat rumah dalam kondisi bersih dan rapi kan.

Namun lain cerita jika dirumah masih memiliki anak-anak masih kecil. Biasanya rumah yang sudah dirapikan dari subuh bahkan malam hari cenderung jadi berantakan saat ditinggal.

Hal itu memang tak bisa dilarang walaupun sering kita kesal bahkan marah dibuatnya.

Dikutip dari laman Merdeka.com, Anda bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengajarkan si anak agar mau merapikan mainannya. Semisal menyediakan tempat khusus, seperti laci praktis untuk penyimpanan mainan.

Langkah tepat lainnya agar ruang bermain anak tak lagi berantakan.

Sumbangkan Mainan yang Kurang Digemari Anak

Daripada membuat ruangan bermain anak penuh sesak dengan banyak mainan, cobalah untuk menyortir mainannya.

Selain terus memberikan mainan baru, ada baiknya menyumbangkan maianan lamanya yang sudah tidak lagi ia mainkan.

Baca Juga:  Gandeng OJK, Bank bjb Dorong Pemuda Indonesia Melek Literasi Keuangan

Jika perlu, tanyakan pada si kecil, mana mainan yang tak lagi jarang dimainkannya. Jika sudah, orangtua bisa menyumbangkan mainan ke panti asuhan atau memberikannya pada kerabat lain.

Manfaatkan Toples untuk Menyimpan Mainan Berukuran Kecil

Saking banyaknya, kadang mainan anak amat beragam ukurannya. Untuk mainan besar, mungkin akan lebih mudah menatanya kembali di rak, setelah dipakai bermain oleh si kecil.

Namun, untuk mainan berukuran kecil, seperti mobil-mobilan dan Lego, bisa memanfaatkan toples untuk menyimpannya.

Sediakan beberapa toples yang digunakan untuk menyimpan mainan sesuai kategorinya dan tutup rapat-rapat dengan segera. Susun toples berisi mainan ini di atas rak multiguna dan fleksibel rakitan Dekoruma sebagai dekorasi tambahan yang manis.

Bikin Lebih Rapi dan Menarik dengan Keranjang Warna

Supaya kebiasaan merapikan barang-barang yang berantakan usai digunakan untuk bermain, juga menular ke anak, jangan segan untuk melibatkannya. Pilih keranjang beragam warna, agar menarik hati si kecil.

Baca Juga:  Militansi dan Kejuangan Abah Aray, Sosok Kader Partai Golkar Purwakarta  yang Humanis

Jika perlu, kasih gambar hewan, buah-buahan, atau tulisan, untuk memudahkan anak agar menyimpan kembali mainan di tempatnya masing-masing.

Sediakan Tempat Khusus untuk Maianan yang Butuh Pengawasan

Beberapa mainan yang butuh pengawasan orangtua, antara lain mainan dengan tenaga baterai atau listrik, mainan berbentuk kepingan logam atau bulatan kecil yang mudah ditelan. Mainan dalam kategori butuh pengawasan orang tua ini harus disimpan di dalam kabinet dinding berbagai macam dan bentuk atau laci khusus yang bisa dikunci.

Simpan kunci kabinet dan laci ini agar mainan tersebut tidak mudah diakses oleh si kecil.

Ajari Anak Tanggung Jawab dengan Perbuatannya

Kegiatan yang padat, tentu tak bisa setiap waktu membuat orangtua merapikan ruang bermain anak, terlebih jika harus pulang kerja malam hari. Untuk memudahkan kegiatan, libatkan buah hati dengan mengajarinya tanggung jawab langsung.

Baca Juga:  Ada Konten Tak Senonoh di WhatsApp, Kok Bisa?

Misalnya, setiap kali selesai bermain dengan anak, ajak untuk membersihkan atau merapikan mainan yang berantakan bersama-sama. Sikap tersebut, secara tak langsung akan menjadi kebiasaan bagi si kecil, hingga ia akan terbiasa untuk bertanggung jawab dengan setiap perbuatan atau hal yang sudah dilakukannya.

Dengan beberapa cara tersebut, orangtua pun kini tak lagi harus dilema setiap kali membereskan mainan anak entah untuk yang ke berapa kalinya. Bahkan, dengan sikap mandiri dan tanggung jawab anak yang mau merapikan mainan kembali ke tempat masing-masing, secara tak langsung turut meringankan pekerjaan rumah tangga, bukan? Tunggu apalagi, yuk langsung terapkan beberapa cara efektif tersebut. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat