Seniman Majalengka ‘Macasukma’ Peringati Hari Puisi Indonesia

JABARNEWS | MAJALENGKA – Dewan Kesenian dan Kebudayaan Majalengka (Dekkma) menggelar baca puisi bertajuk “Macasukma” di Taman Ekspresi Majalengka (Eks Fujasera). Acara tersebut digelar untuk memperingati Hari Puisi Indonesia yang diperingati setiap 17 Desember. Acara ini juga mendapatkan respon positif dari budayawan asal Bandung.

Budayawan senior Bandung, ‎Yayat Hendayana mengatakan, saat ini manusia secara global hidup pada zaman perpaduan antara teknologi dan informasi untuk mencapai generasi 4.0. Maka dengan hadirnya acara yang bernuansa seni, dapat menyelaraskan dan melengkapi apa yang dianggap kurang dalam era teknologi canggih ini.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Gandeng Pearson Benahi Revolusi Industri Untuk SMK

“Saya salut untuk Majalengka, setahun terakhir ini, Dekkma dan Parbud serta seniman dan budayawan Majalengka kompak meramaikan Kota Angin dengan beragam acara dan even seni budaya,” ungkapnya, Senin (17/12/2018).

Yayat menambahkan, ‎even potensial ini diharapkan tetap konsisten digelar di Majalengka. Sebab akan selalu punya tujuan dalam rangka promosi seni budaya lokal.

“Aksi ini akan berimbas pada promosi, maka saya ikut berbangga diri. Sebab, Majalengka kini juga punya perubahan signifikan dalam hal seni budaya lokal,” ungkapnya.

Baca Juga:  Temu Karya Karang Taruna Purwakarta Lahirkan Kamal, Ini Pesan Ahmad Arif

Sementara itu, Ketua Dekkma, Asikin Hidayat mengatakan acara Macasukma ini sengaja digelar untuk memperingati hari puisi Indonesia, sekaligus dalam agenda rutin rapat bulanan Dekkma yang selalu digelar setiap 17 Desember. Agenda ini juga sengaja digelar untuk menjawab tantangan zaman yakni menggiatkan sastra dan teater.

“Sebab untuk di Parbud, nyaris tidak ada agenda untuk kegiatan kegiatan sastra. Makanya, kami bersama Dekkma menggelar Macasukma. Macasukma ini berarti‎ membaca jiwa yang disimbolkan dengan alat komunikasi kentongan berduri, menyiratkan zaman terutama di Indonesia rentan sekali dengan informasi tidak jelas seperti hoaks. Even sastra dan teater ini untuk menangkalnya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Duh... Upah Ribuan Honorer Di Tasik Tak Dibayar Selama Dua Bulan

Hadir pula salah seorang profesor pertanian, yang menyukai seni dan budaya Majalengka, Ika Djatnika. Serta para seniman dan budayawan Majalengka yang ikut meramaikan dengan cara membaca puisi secara bergilir. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat