KPK Gadungan Ditangkap, Memeras Wakil Bupati Dan Pejabat Cianjur

JABARNEWS | CIANJUR – Di tengah gonjang-ganjing Operasi Tangkap Tangan (OTT) sejumlah pejabat di Pemkab Cianjur yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), justru ada orang yang mengaku sebagai petugas KPK melakukan penipuan dan pemerasan di wilayah itu.

Pria mengaku petugas KPK itu berinisial M. Dia menyebutkan dirinya ikut dalam OTT Bupati Cianjur.

“Pelaku M diduga menghubungi pejabat di Cianjur, lalu mengaku punya banyak teman yang bisa membantu mengurus perkara. M juga meminta sejumlah uang,” ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, dikutip kompas.com, Jumat (21/12/2018).

Baca Juga:  Jokowi: Kertajati‎ Tingkatkan Ekonomi

Febri menuturkan, saat penangkapan, KPK menyita KTP, lencana bertuliskan konsultan Mabes Polri, dan kartu ATM BCA yang diduga digunakan menerima transfer uang sekitar Rp 30 juta dari Wakil Bupati Cianjur.

“Diduga, upaya pemerasan telah dilakukan terhadap wakil bupati dan sejumlah pejabat di Cianjur,” ujarnya.

Selain itu, KPK juga menyita uang tunai Rp 2 juta dari mantan pejabat Cianjur yang diserahkan di tempat penangkapan. Saat ini, pelaku diperiksa di Polres Cianjur untuk proses lebih lanjut.

Baca Juga:  700 Personil Polres Cirebon Siap Amankan Nataru

Sebelumnya, KPK menangkap tangan Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar. Selain Irvan, KPK juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka. Masing-masing adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Cecep Sobandi dan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Rosidin. Kemudian, Tubagus Cepy Sethiady yang merupakan kakak ipar Irvan.

Baca Juga:  Jelang Napi Teroris Datang, Nusakambangan Dijaga Ketat

Dalam kasus ini, Irvan dan para pejabat di Dinas Pendidikan diduga menerima suap terkait pemotongan dana alokasi khusus (DAK) dana pendidikan di Kabupaten Cianjur Tahun 2018. Adapun pemotongan tersebut sebesar 14,5 persen dari nilai anggaran Rp 46,8 miliar.

Padahal, anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan di 140 SMP di Kabupaten Cianjur. Beberapa di antaranya untuk pembangunan ruang kelas dan laboratorium. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat