PLN Targetkan Di 2025, Rasio Elektrifikasi Indonesia Capai 100 Persen

JABARNEWS | BANDUNG – Kebutuhan energi listrik di Indonesia dari tahun ke tahun akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dan kemajuan ekonomi.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2018-2027, dengan proyeksi kebutuhan listrik sebesar 6,86% per tahun, maka proyeksi kebutuhan energi listrik pada tahun 2027 diprediksi sebesar 434 TWh.

“Sehingga pada Tahun 2025 ditargetkan rasio elektrifikasi seluruh di Indonesia dapat mencapai 100 %,” kata  Senior Manajer Perencanaan PLN UIP JBT I, Mochamad Harmasto saat ditemui di kawasan wisata di Bandung, Jumat (21/12/2018).

Untuk mempercepat produksi listrik di Indonesia, PT PLN (Persero) melalui Keputusan Direksi No. 284.K/DIR/2009 tanggal 7 Desember 2009 membentuk Unit Pembangkitan Hidro Jawa yang saat ini telah berubah nama menjadi Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I (selanjutnya disingkat dengan UIP JBT I).

Baca Juga:  Diabaikan Pemerintah, Keluarga Huni Rumah Berbilik Terpal Plastik Dapat Bantuan Masyarakat

PLN UIP JBT I bertugas melaksanakan pembangunan Pembangkit Listrik di Regional Jawa Bagian Tengah yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Terdapat 4 pembangkit di Regional Jawa Bagian Tengah dengan total kapasitas sebesar 3.050 MW yang berada di bawah kendali PLN UIP JBT I, dengan 2.050 MW diantaranya adalah energi baru terbarukan yaitu PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 4×260 MW, PLTA Jatigede 2×55 MW dan PLTA Matenggeng 900 MW,” paparnya.

PLTA Upper Cisokan merupakan PLTA pumped storage pertama di Indonesia, terletak di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Untuk PLTA tersebut dibutuhkan dana sebesar 800.000.000 USD.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Kesehatan 27 Mei 2022, Pemilik Rasi Bintang Leo dan Virgo

Pekerjaan utama PLTA Upper terbagi atas beberapa paket pekerjaan, dengan durasi konstruksi selama 50 bulan.

Sedang untuk PLTA Jatigede yang terletak di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dengan masa Konstruksi selama 43 bulan.

“Terus yang kedua untuk PLTA Jatigede tadi saya sudah sampaikan bahwa tahun ini progres fisik sudah 50%, harapannya nanti di akhir tahun 2019 atau awal 2020 plta jatigede sudah masuk kedalam sistem dengan 2 X 55 MW,” jelas Harmasto.

Sementara itu, PLTA Matenggeng di Kabupaten Kuningan dan Ciamis Provinsi Jawa Barat serta Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Dengan durasi konstruksi sekitar 72 bulan, membutuhkan dana sebesar USD 666 juta, saat ini masih dalam proses update Pre-Feasibility Study.

Baca Juga:  Ayah Tercinta Meninggal Dunia, Angelina Sondakh; Rest In Peace Dad...I Love You

“Progresnya masih tingkat desain sehingga nanti di tahun 2019 proses pelelang 2020 nanti akan ada proses kontruksi, 2025 atau 2026 sudah masuk ke sistem dengan 960 MW,” ungkapnya.

Dan yang terakhir PLTA Upper Cisokan merupakan PLTA pumped storage pertama di Indonesia, di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, dana yang dibutuhkan sebesar 800.000.000 USD.

“Cisokan harapannya di 2025 1040 mw masuk ke sistem,”pangkasnya. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat