Ini Komunitas Yang Concern Amati Kelestarian Burung

JABARNEWS | BANDUNG – Mengamati kehidupan burung di alam bebas, ditambah menjaga habitat burung, ternyata cukup mengasyikkan. Di saat sebagian orang asyik menikmati suara burung, Komunitas Bicons memilih concern dalam upaya konservasi burung.

Komunitas Bicons ini merupakan singkatan dari Bird Conservation Society. Komunitas yang didirikan pada 20 September 1999 itu dibentuk beberapa orang yang memiliki kepedulian sama terhadap habitat dan pelestarian burung.

“Birdcons sendiri basicnya orang-orang yang memiliki hobi pengamatan burung. Awalnya untuk mengaplikasikan ilmu yang diajarkan saat praktikum, salah satunya jalan-jalan mengamati burung. Dari situlah awal berdirinya Bicons,” ujar salah satu koordinator Komunitas Bicons Abdul Rahman Hafif.

Kegiatan rutin yang biasa dilakukan komunitas ini yakni melakukan pengamatan burung di taman-taman kota. Kegiatan ini dinamakan Sunday Bird Watching.

Baca Juga:  DPRD Bandung Minta Pemerintah Alokasikan Insentif Diluar BOS Untuk Guru Honorer

Sesuai dengan namanya kegiatan ini rutin dilakukan setiap akhir pekan di Hari Minggu pagi. Lokasinya berada di Taman Ganesha. Namun sejak taman Ganesha dipugar, lokasi pengamatan menjadi berpindah-pindah seperti di Taman Maluku. Namun untuk saat ini kegiatan pengamatan burung dilakukan di kampus Unpad Jatinangor.

Awal pemilihan Taman Ganesha sebagai lokasi pengamatan sendiri bukan tanpa alasan. Lokasinya dinilai lebih strategis dan banyak dihuni puluhan jenis burung. Dari pengamatan komunitas ini setidaknya ada 50-60 jenis burung yang bersarang di tempat ini. Sebut saja seperti burung Betet, Perkutut, Kowak Malam Kelabu, dan beragam jenis burung lainnya mudah ditemui di lokasi ini.

Baca Juga:  Mencetak Generasi Terbaik Butuh Sistem Terbaik

Untuk melakukan pengamatan burung komunitas ini biasanya membawa alat bantu pengamatan seperti teropong dan monokuler. Tujuannya agar burung yang diamati dapat terlihat secara jelas.

Kegiatan ini tak hanya sekadar pengamatan tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk sama-sama menanamkan kecintaan terhadap habitat burung yang mulai banyak diburu. Buktinya setiap kegiatan dilakukan selalu berhasil menarik masyarakat untuk bergabung.

“Mereka mengamati burung melalui alat yang kami bawa kemudian kami ceritakan tentang burung yang diamati,” kata Hafif.

Komunitas ini juga sering melakukan riset mengenai keanekaragaman hayati yang ada di Kota Bandung. Mereka mendatangi taman-taman kota dan mendata beragam tumbuhan dan hewan yang ada di taman.

Baca Juga:  Waspada, Marak Peredaran Uang Palsu Di Purwakarta

“Kami datang ke taman-taman kota lalu kita data apa saja yang kami temui. Burungnya apa saja, mamalia apa saja termasuk juga pohonnya kami data juga,” ucap Hafif.

Selain itu komunitas ini menjadi sering diundang untuk memberikan materi ke sekolah-sekolah. Materi yang diberikan seputar pendidikan lingkungan hidup, tidak hanya soal burung saja.

Jumlah anggota di komunitas ini saat ini ada 50 orang dengan jumlah anggota aktif sekitar 20 orang. Anggota di komunitas ini datang dari berbagai latar belakang yang memiliki kecintaan sama terhadap lestarian burung. Mulai dari mahasiswa hingga pegawai swasta. (Tri)

Jabarnews | Berita Jawa Barat