Di Lapangan, Petugas Damkar Kota Bandung Tak Sebanding

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Ferdi Ligaswara menuturkan, jumlah petugas lapangan masih belum ideal. Mengingat padatnya masyarakat dan bangunan yang ada di Kota Bandung.

“Secara rasio kebutuhan, kita memerluksn sedikitnya 500 pemadam dan penyelamat. Yang akan ditempatkan di mako pusat dan disebar di empat UPT,” ungkapnya seperti dikutip Galamedianews.com, Jumat (4/1/2018).

Menurutnya, saat ini, terdapat sekitar 120 petugas lapangan yang siap mobile, yang siap tanggap jika terjadi kebakaran atau kebencanaan. Namun jumlah tersebut masih kurang, dan perlu paling tidak 300 petugas tambahan.

Ia mengatakan, Kota Bandung memiliki sekitar 500 ribu bangunan dengan letak yang cukup padat. Dengan demikian akses untuk ke lokasi kebakaran atau kebencanaan tidak mudah, terutama area yang sangat padat.

Baca Juga:  Anda Punya Akun Facebook, Sebaiknya Baca Info Ini

Pihaknya juga harus waspada akan berbagai potensi bencana seperti banjir dan longsor yang butuh penanganan yang cepat.

“Berdasarkan pengamatan ada 500 ribu bangunan dengan wilayah yang padat. Melihat jumlah petugas yang ada saat ini tentu masih kurang,” katanya.

Meski demikian, Ferdi menerangkan, sudah ada penambahan petugas yang dilakukan secara bertahap. Selain itu, terdapat beberapa petugas dengan usia muda, yang dinilai lebih cekatan dan tanggap ketika berada di lapangan.

Baca Juga:  Asisten Pelatih Timnas Indonesia Positif Covid-19

Disinggung terkait relawan kebakaran dan kebencanaan, lanjutnya, pihak juga mempersiapkan relawan-relawan yang berada disetiap kewilayahan sebagai perpanjangan tangan di masyarakat. Terlebih, jumah relawan damkar sendiri berjumlah 25 ribu yang berasal dari komunitas dan lain sebagainya.

“Bukan hanya kebakaran tapi jenis bencana lain, mereka juga sudah siap untuk memberikan pertolongan, kita berikan pelatihan dan edukasi. Tapi karena mereka bukan petugas organik tentu fungsinya masih terbatas,” tuturnya.

Ia menambahkan, keberadaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), masih sangat kurang terutama di kawasan padat dan menengah ke bawah. Sehingga kesadaran untuk peralatan tersebut masih kurang, kendati untuk harga termasuk murah.

Baca Juga:  Gara-Gara Ini, Dedi Mulyadi Ngamuk kepada Mang Ganda

Di Kota Bandung terdapat delapan kecamatan yang merupakan kawasan padat penduduk yang rawan akan kejadian kebakaran di antaranya Andir, Regol, Astana Anyar dan lain sebagainya. Sehingga, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat karena peralatan tersebut sangat dibutuhkan terutama untuk mencegah api semakin membesar.

“Masyarakat kita cenderung konsumtif terutama di pemukiman pada masih sangat kurang kesadaran untuk memiliki APAR. Padahal ini untuk mencegah kebakaran, yang dapat menghabisi harta benda dan surat-surat yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun,” tambahnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat