Memilih Gantung Sepatu, Ini Komentar Aji Nurpijal Tentang Eka

JABARNEWS | BANDUNG – Rekan seprofesi Eka Ramdani, Aji Nurpijal turut buka suara tentang keputusan Eka yang memilih gantung sepatu disaat masih produktif.

Aji membeberkan alasan pemain kelahiran Purwakarta itu gantung sepatu karena merasakan situasi dan kondisi di sepak bola sekarang. Disebutkannya, tekanan sangat kuat dari Bobotoh serta pecinta sepak bola yang dirasakannya musim 2018 lalu membuat Eka mantap untuk mundur dari persepakbolaan di awal tahun 2019 ini.

“Itu keputusan ada di Eka Ramdani. Untuk pensiun ini dia yang merasakan situasi dan kondisi sepakbola sekatang. Mungkin juga karena usia, fisik. Tapi dari segi teknik Eka masih mumpuni, tapi yang bisa merasakan kan Eka. Makanya Eka memutuskan untuk berhenti karena kondisi kemarin tekananya sangat kuat dari bobotoh dan pecinta sepakbola,” sebut Aji yang ikut terlibat dalam laga perpisahan Eka di Lapangan Inspire Arena, Parongpong, Kab.Bandung Barat, Sabtu (5/1/2019).

Baca Juga:  SimInvest dan Smartfren Ajak Generasi 5G Melek Investasi

Atas keputusan yang diambil sahabatnya itu, Aji pun mengaku tidak kaget lagi. Sebagai sesama pemain, Aji melihat sebagai pemain sepakbola gantung sepatu itu merupakan hal yang biasa terlebih kalau berkaitan dengan usia.

Baca Juga:  Dewan Harap Musrenbang Hasilkan Pemerataan Pembangunan

“Kalau saya tidak kaget, karena faktor usia juga. Sudah biasa kalau sudah usia mah. Sepak bola mah kadang di atas naik, kadang turun, kalau tidak bisa bersaing,” tegasnya.

Aji bercerita, sebagai sesama pemain sepak bola yang besar di Bandung, dia dan Eka pernah sama-sama memperkuat Maung Bandung pada tahun 2007 sampai 2010.

Sebagai mantan rekan satu tim, Aji melihat sosok Eka sebagai pemain yang jarang bicara tapi menjadi panutan bagi juniornya. Tidak cuma itu saja, disebutkan Aji, Eka juga membawa rekan-rekannya ke arah yang lebih baik.

Baca Juga:  Polisi Kembali Berlakukan Tilang Manual di Bekasi, Bagaimana Tilang Elektronik?

“Terutama di Liga 2007 sampai 2009, Eka sering ngasih assist, dia juga kapten yang selalu membimbing rekan satu tim. Saat itu saya memang jarang komunikasi sama Eka karena dia jarang bicara, jadi susah diajak becanda. Tapi dia orang yang baik,” kenangnya. (Ely)

Jabarnews | Berita Jawa Barat