Di Mata Keluarga, Teman, Kerabat Noven Gadis Ceria dan Pintar

JABARNEWS | BANDUNG – Hujan deras Kamis (10/1/2019) itu mengantarkan kepergian Andriana Yubelia Noven Cahya, siswi malang yang tewas di tikam tepat di dadanya oleh seorang pria dalam perjalanan pulang sekolah.

Menurut pengakuan paman korban, Hartono. Ia sempat meminta tolong namun di tempat itu sepi. Sampai akhirnya gadis malang ini kehilangan banyak darah sehingga dalam perjalanan menuju rumah sakit Ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Linangan air mata dan isak tangispun turut menyelimuti pemakaman Noven. Satu persatu teman- temannya datang menunggu jenazah gadis cantik ini dikebumikan (10/01/2019).

Suara ambulan pun terdengar memecah kerumunan yang mengunggu makam untuk menyambut jenazah.

Perlahan jenazah berjalan menuju liang lahat diiringi alunan doa dari danga ayah.

Tak kuasa menahan isak tangis sang ibu, adik, ayah serta teman- temannya pecah saat terakhir merekam melihat wajah dan tubuh kaku Noven.

Baca Juga:  Yana Mulyana Tinjau Rumah Ibadah di Bandung, Ini Hasilnya

Sosok Noven gadis remaja yang ceria, pintar baik dan cantik kini tinggal kenangan bagi temannya baik di Bogor ataupun Bandung.

Mereka mengaku sangat kehilangan seorang super star di sekolahnya.

“Saya merasa kehilangan sosok sahabat sama kakak. Saya sudah sangat dekat dengan dia. Jujur saya masih tidak percaya dengan kepergiannya. Padahal waktu itu satu jam sebelum peristiwa itu ia sempat like foto di instagram aku. Ih sedih kalau ingat dia, baik banget orangnya,” ujar Valensio teman SMP Noven.

Sosok gadis remaja ini dikenal sangat pintar dan ia pernah mengikuti model dan bermimpi menjadi seorang perancang busana.

“Iya dulu dia ketua osis waktu SMP terus dia juga suka senyum pada semua orang. Wajar jika dia banyak yang suka. Terlebih dia itu pintar banget dari SD hingga SMP rengking 1, 2, 3 terus,” kenang Aloysius Nevandra adik kelas SMP korban.

Baca Juga:  Fadli Zon Akan Jadi Saksi Kasus Penyebaran Berita Bohong Habib Bahar

Sepanjang pemakaman semua kerabat dan temannya tak percaya dan haru biru dengan kepergian mendiang Noven.

Ibunya tampak memegang erat foto sang anak sembari memeluk adik Noven dan sang ayahnya yang seolah bersikap tegar dan ikhlas sembari menaburkan bunga di pusaran terakhirnya.

“Noven tidak pernah menceritakan masalah pribadinya, dia hanya menceritakan seputar sekolahnya. Terakhir bertemu saat natal dan tahun baru. Namun terakhir pas natal dia sempat putus dengan pacarnya dan sang mantan ingin kembali namun dia tak mau”, kenang sang ayah Donbosco.

Donbosco mengaku telah mengikhlaskan kepergian putrinya itu.

Sementara Ratih sahabat dekat Noven sangat kehilangan. Terlihat matanya memerah dan ia tak kuasa menceritakan sosok sahabatnya. Raut tangis pilu tergambar diwajahnya.

“Terakhir kontekan dengan dia jam 6 pagi sebelum kejadian itu. Ya ada sesuatu yang beda di chatnya kaya yang ada makna,” kenang Ratih tertunduk lesu.

Baca Juga:  DPP Ormas Kiblat Dukung Tommy Soeharto Tetap Nahkodai Partai Berkarya

Hujan turun mengguyur semakin deras setelah proses pemakaman.

Hartono mengatakan bahwa Noven merupakan cucu kesayangan.

“Dulu dia tinggal di Cianjur dari bayi merah sampai TK. Dia adalah cucu kesayangan neneknya. Udah paling putih baik jadi saya masih gak percaya pas sebulan lalu lihat dia masih foto- foto. Ini dia sama anak saya. Kalau ketemu Pak Le.. Pak Le.. sambil ceria,” kisah Kartono.

“Mungkin udah takdir dan jalan Tuhan, dia di panggil. Ya dia pernah ingin ke luar negeri dan bercita- cita jadi perancang desainer. Tak menyangka keponkan kesayanganku pergi secepat itu dengan cara seperti itu”, Kata Hartono sembari memperlihatkan foto keponakannya itu. (San)

Jabarnews | Berita Jawa Barat