Jemparingan Cirebon, Makin Menjamur Setelah Sempat Meredup

JABARNEWS | KOTA CIREBON – Tradisi panahan jemparingan semakin digemari masyarakat Cirebon terutama generasi muda. Jemparingan merupakan olahraga tradisional panahan menggunakan busur dengan gaya tradisional.

Ketua Jemparingan Jawa Barat, Jati Sapto, mengatakan, tradisi jemparingan telah ada sejak zaman kerajaan ratusan tahun silam. Tradisi ini dimainkan oleh para bangsawan kerajaan dan keluarganya. Raja Mataram pun menjadikan permainan ini sebuah perlombaan wajib di wilayah kerajaan kala itu.

“Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini mulai dimainkan oleh rakyat biasa. Selain menjadi ajang hiburan juga pelestarian budaya yang sangat berharga. Tradisi panahan jemparingan ini terus bertahan meski dalam beberapa waktu sempat meredup,” ungkap Jati Sapto, di sela-sela “Gladen Silaturahmi Paseduluran Jemparingan Cirebon”, di halaman Kantor Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Sabtu (12/1/2019).

Baca Juga:  Hari Kartini, Wanita di Purwakarta dapat Pelayanan KB Gratis

Dia mengatakan, saat ini jemparingan kembali muncul dan diminati masyarakat terutama generasi muda. Tradisi jemparingan ini guna melatih ketajaman konsentrasi dalam melesatkan anak panah. Eksistensi tradisi ini semakin menjamur mengingat panahan juga merupakan olahraga yang bukan hanya berfungsi untuk latihan fisik namun juga latihan jiwa.

Baca Juga:  Ibu Rumah Tangga Terbanyak Gugat Cerai, Kok Bisa?

“Dua tahun lalu kegiatan Jemparingan mulai berkembang di Cirebon yang kemudian membentuk satu komunitas dengan nama Paseduluran Jemparingan Cirebon (PJC),” tandas Jati Sapto.

Kepala DKIS Kota Cirebon, Iing Daiman, mengatakan, pihaknya mendukung adanya olahraga jemparingan karena dapat melestarikan warisan budaya yang kini hampir punah.

Baca Juga:  Hari Ini Rekor Tertinggi Kematian Akibat COVID-19, di Jawa Barat Ada 300-an

“Olahraga ini ternyata dapat meningkatkan konsentrasi dan kesabaran. Tentu hal ini berdampak positif apalagi jika dilakukan generasi muda maupun ASN (Aparatur Sipil Negara), sehingga meningkatkan konsentrasi dan kesabaran dalam menjalankan tugasnya,” kata Iing.

Iing menambahkan, DKIS juga siap memfasilitasi tempat latihan untuk olahraga Jemparingan ini agar generasi muda pun memiliki minat yang tinggi. Sehingga generasi muda dapat berpartisipasi dan melestarikan olahraga budaya tersebut. (One)

Jabarnews | Berita Jawa Barat