Desember 2019, RSUD Panggandaran Ditargetkan Sudah Beroperasi

JABARNEWS | PANGANDARAN – Kendati progres pembangunan baru 44 persen, namun Pemkab Pangandaran optimis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangandaran pada Desember tahun 2019 mendatang sudah bisa beroperasi sesuai target.

“Target 100 persen untuk RSUD Pangandaran selesai pada Juli 2019 mendatang. Setelah bangunan selesai, kemudian dilanjutkan tahap pengadaan mebeler, alat kesehatan, dan perlengkapan lainnya, berikut rekruitmen SDM-nya,” ujar Asda 1 Setda Kabupaten Pangandaran, Tatang Mulyana, Sabtu (12/01/2019).

Dikutip harapanrakyat.com, untuk merampungkan bangunan RSUD berikut dengan fasilitasnya, anggarannya sudah dialokasikan pada anggaran tahun 2019. Anggaran itu hasil patungan dari APBD Pangandaran, APBD Provinsi Jabar dan APBN.

Baca Juga:  Vaksinasi Berbayar Sudah Tersedia di Klinik Kimia Farma, Segini Harganya

“Jadi, dari kebutuhan sekitar Rp. 238 miliar, sudah terealisasi sekitar Rp. 101 miliar. Sementara sisanya sebesar Rp. 137,7 miliar, rencananya akan dipenuhi pada tahun 2019 ini,” terangnya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pembangunan RSUD Kabupaten Pangandaran Yayan Barlian, menjelaskan, kebutuhan anggaran sebesar Rp. 137,7 miliar untuk merampungkan pembangunan RSUD akan memakai skema patungan dari tiga sumber anggaran, yaitu Rp. 74,9 milar dari APBD Pangandaran, Rp. 25 miliar dari APBD Provinsi Jabar dan Rp.37,8 miliar dari APBN.

Baca Juga:  Tanjakan Gentong Macet Parah Sampai 9 KM, Ternyata Karena Ini

Selain itu, lanjut Dadan, dari APBD Provinsi tahun 2019 pun akan mendapat suntikan dana sekitar Rp. 50 miliar untuk kelengkapan fasilitas RSUD.

“Kalau melihat dari standar bangunan dan fasilitas, RSUD Pangandaran ini diplot untuk rumah sakit tipe B. Namun, saat pertama beroperasi, akan diajukan untuk rumah sakit type C,” ujarnya.

Baca Juga:  Bermodalkan Rekaman CCTV, Polisi Tangkap Komplotan Spesialis Pencuri Minimarket

Karena untuk rumah sakit type B, lanjut Yayan, Pemkab belum sanggup memenuhi persyaratan dari segi SDM-nya, salah satunya memenuhi beberapa dokter spesialis yang disyaratkan untuk mengisi rumah sakit type B.

“Intinya bertahap. Kalau dalam beberapa tahun sudah berjalan dan mampu memenuhi dokter spesialis, baru kita ajukan kembali untuk naik tingkat ke rumah sakit type B,” pungkasnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat