Yod: Proyek Strategis Di Ciayumajakuning Harus Diakomodir

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Ketua Pansus VIII DPRD Provinsi Jawa Barat Yod Mintaraga mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan pembahasan sinkronisasi rencana-rencana pembangunan strategis untuk wilayah Ciayumajakuning harus mengakomodasi seluruh bidang pembangunan.

Selain itu, dibutuhkan pengawasan dan pengawalan untuk menjamin program pembangunan tersebut dapat memberikan dampak yang maksimal.

Pihaknya ingin mengonfirmasi tentang rumusan yang sudah dituangkan dalam RPJP maupun dalam RPJMD Tahun 2018-2023 khusus untuk wilayah Cirebon Majalengka, Kuningan. Terkait yang sudah direncanakan itu menjadi hal dan harapan Kota/Kabupaten dalam pembangunan di segala bidang, ekonomi sosial pendidikan kesejahteraan kesehatan dan bidang lainnya.

Baca Juga:  Partai Gerindra Berduka, Almarhum Sempat Dirawat di Rumah Sakit Mayapada

“Agar ke depannya diharapkan selama lima tahun ke depan dapat lebih baik lagi,” ujarnya di sela kunjungan kerja Pansus VIII DPRD Provinsi Jawa Barat di Kantor Bappeda Kabupaten Indramayu, Rabu (9/1/2019).

Baca Juga:  Indonesia Tembus 3 Juta Kasus COVID-19, Hari Ini Jabar Penyumbang Terbanyak

Pihaknya menyebut, terdapatnya beberapa kebijakan nasional di wilayah tersebut dapat mendorong dinamika serta memengaruhi percepatan pembangunan kabupaten/kota maupun pembangunan di tingkat provinsi.

“Hal ini harus selaras, harus sinkron sehingga memberikan nilai yang maksimal terhadap perkembangan dan pertumbuhan masyarakat dalam 5 tahun ke depan,” katanya.

Hadirnya proyek strategis nasional di Jawa Barat seperti Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban akan memperluas peluang bisnis, khususnya di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Hal tersebut, menurut Yod, dibutuhkan pengawasan dan pengawalan agar memberikan hasil yang maksimal.

Baca Juga:  Potensi Jawa Barat Era Industri Digital, Tinggal di Desa Tetapi Rezeki Kota

“Di Daerah Ciayumajakuning sudah terbangunnya dan akan dibangun atau sedang dalam proses dari proyek-proyek nasional seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati. Hal tersebut perlu pengawasan dan pengawalan agar memberi dampak yang maksimal,” pungkasnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat