Komunitas NgamparBoekoe Galakkan Minat Baca Masyarakat

JABARNEWS | BANDUNG – Maraknya gempuran budaya barat ke Indonesia memengaruhi pengetahuan masyarakat, terutama kaum pelajar. Mulai usia anak-anak hingga remaja tidak memanfaatkan kebebasan informasi sekarang ini.

Jangankan untuk mendapatkan wawasan melalui sumber internet, malah mengikuti tren yang sedang digandrungi, ketimbang menambah wawasan pengetahuan. Hingga para pelajar terlena eksistensi di jagad maya.

Hal tersebut merupakan pemicu rendahnya minat baca di kalangan pelajar dan mahasiswa, selain cepat memercayai informasi secara parsial yang belum jelas kebenarannya. Salah satu upaya untuk meningkatkan minat baca pelajar sekaligus menggalakkan gerakan literasi di kalangan akademik, munculnya perpustakaan alternatif dinilai lebih efektif.

Baca Juga:  Wakil Ketua Komisi II DPR RI: Revisi UU Pilkada Sebatas Wacana

Seperti komunitas Ngampar Boekoe yang menggelar kegiatan membaca di ruang publik. Lewat mini-library, diskusi dan bedah buku, komunitas ini juga berpartisipasi di ranah sosial seperti beberapa saat lalu menggelar acara penanaman ruang terbuka hijau (RTH), aksi seni teatrikal Karinding dan pameran fotografi.

Ketua Komunitas NgamparBoekoe, Fadli Awwal Fadilah menuturkan, tujuan dari berdirinya komunitas tersebut di antaranya memperkenalkan kepada khalayak terutama aksesibilitas membaca.

“Sehingga, masyarakat dapat dengan mudah mengakses perpustakaan, selain berupaya menumbuhkan kecintaan terhadap buku bacaan,” tuturnya saat ditemui Jabarnews.com melalui pesan singkat beberapa waktu lalu.

Menurutnya, gerakan literasi saat ini sudah sangat masif dilakukan dilihat dari banyaknya komunitas-komunitas baca yang lahir. Meskipun rencananya belum optimal, setidaknya bisa menjadi pemicu untuk menarik minat baca masyarakat.

Baca Juga:  Saat Prabowo Bingung, Dia Bilang: Kenapa Pidato Candaan Pun Dipersoalkan

Dirinya menyebut beberapa hal untuk menggalakkan minat baca dan gerakan literasi di ranah masyarakat serta akademik. “Intinya membuat nyaman membaca dan berdiskusi di ruang publik secara terbuka,” sebutnya.

Lewat Komunitas NgamparBoekoe saat ini dirinya berkolaborasi dengan salah satu kafe di Cimahi, membuat cafetaria library, sebuah perpustakaan yang berada di kafe dengan tujuan mendekatkan buku pada anak-anak muda. “Supaya lebih luwes, bisa menikmati menu sambil asyik membaca buku,” ujarnya.

Baca Juga:  Kreatif, Begini Cara Warga Baros Cimahi Sosialisasikan Protokol Kesehatan

Project tersebut merupakan sebuah acara dalam mengusung semangat apresiasi terhadap bentuk karya sastra yang diharapkan dapat mengakomodasi lebih lanjut gerak laju pertumbuhan sastra yang rencananya digelar setiap tiga bulan sekali.

Komunitas NgamparBoekoe diinisiasi Fadli dan beberapa teman sejawatnya di SMKN 1 Cimahi 2014 lalu. Ide awal berdirinya komunitas ini saat muncul keresahan tentang akan minimnya budaya di masyarakat. Lebih lanjut Fadli menjelaskan, komunitas NgamparBoekoe yang telah merambah ke beberapa kota di Jawa Barat akan terus berupaya menggalakkan minat baca masyarakat dengan berkolaborasi lintas komunitas. (Afr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat