Kawasan Beach Club Di Pantai Ancol, Pengembang Sudah Pikirkan Bila Ada Bencana

JABARNEWS | BANDUNG – Crown Group Holdings tahun 2019 ini berencana membangun 4 apartemen di 4 lokasi.

Proyek senilai Rp 50 triliun itu bakal dibangun di Southbank Melbourne dan West Side Brisbane Australia, Los Angeles di Amerika Serikat, serta pantai Ancol Jakarta, di Indonesia.

Menurut GM Strategic dan Corporate Communication Indonesia, Bagus Sukmana, untuk yang di pantai Ancol, apartemen yang berada di pesisir pantai disebut-sebut merupakan mimpi terpendam dua arsitek sekaligus pendiri Crown Group, Iwan Sunito dan dan Paul Sathio yang sudah dua puluh tahun membangun di negara luar.

Karenanya mereka menyebut itu ada proyek pulang kampung. Nanti di sana akan dibangun 2 menara terlebih dulu, senilai Rp 8,7 triliun secara (KSO), kerja sama operasi dengan mengandeng PT Pembangunan Jaya Ancol. Dengan lama pekerjaan sekitar 2-3 tahun.

Baca Juga:  Kedatangan Transmigran Asal Jatim dan DIY ke Sulbar Dapat Sambutan Hangat, Ini Pesan Gubernur

“Kenapa dengan PT Ancol, karena Pak Iwan, CEO Crown Group khawatir legalitas tanah. Berbeda dengan di Australia, di sana simple sekali, klik bisa terlihat tanah itu milik siapa dan bagaimana prosesnya. Kalau di Indonesia kan tanah sudah dibeli tapi lima tahun yang akan datang ada yang memiliki sertifikat juga,” jelas Bagus.

Bagus pun menyampaikan untuk pembangunan di pantai Ancol seluas 4-7 hektare itu izin mendirikan bangunan (IMB) sedang ditempuh.

“Kami ikut culture Australia ya. Kalau perizinan sudah selesai baru boleh jual, selama ini belum, kami tidak berani,” tegasnya.

Disinggung kondisi cuaca dan sering terjadi bencana di Indonesia, Bagus mengaku pihak Crown Group sudah mengatisipasinya.

Baca Juga:  Raperda Kewirausahaan, Solusi Ciptakan Pelaku Usaha Baru

“Kita sudah pikirkan ke sana. Namun yang kita tahu, di pantai Ancol itu jauh dari vulkanik dari gunung Kraksaan. Dan bukan mendahului Tuhan, tetapi juga belum pernah ada tsunami di Ancol,” jelas Bagus.

Bencana alam diakuinya tidak bisa diatur tapi semua konstruksi bangunan Crown Group sudah standardisasi bencana.

“Ini kan proyek perdana home coming atau pulang kampung bagi Pak Iwan, jadi lebih ribet dan detail, lebih idealis. Konstruksinya sudah diperhitungankan dan disesuaikan dengan kondisi saat ini,” ungkapnya lagi.

Para pemilik apartemen di pantai Ancol itu, kata Bagus, bisa investor, downsizer, atau new family/new cuople. Karena memang pangsa pasar yang ke sana, untuk harga apartemen tersebut per meter sekitar Rp 30 juta.

Baca Juga:  Tahun 2020, Subang Targetkan Seluruh Masyarakat Tercover BPJS

Seperti diketahui dua arsitek asal Jawa dan Bali itu sukses meluncurkan dua menara hunian yang ikonik di Sydney yakni Eastlakes Liberal senilai Rp 10 miliar dan Mastery by Crown Group di kawasan Waterloo.

Kini mereka ingin pulang kampung dan membangun di negaranya.

“Khusus untuk Indonesia, ini adalah cara kami ‘Pulang Kampung’. Kami berusaha mewujudkan mimpi terpendam kami untuk bisa membangun menara hunian ikonik di tanah kelahiran kami. Kami akan membangun menara hunian dengan konsep sea front bergaya resor yang akan menjadi kawasan beach club pertama di Ancol, Jakarta,” ujar Iwan. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat