TKI Asal Indramayu Meninggal Di Tiongkok

JABARNEWS | INDRAMAYU – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal asal Indramayu, Anita Musa (37), meninggal di Tiongkok.

Warga Blok Bojong Loa, Desa Gunungsari, Sukagumiwang, Indramayu itu meninggal setelah melakukan suntik hormon di rumah sakit setempat.

Suami Anita, Caridi, mengatakan, istrinya meninggal Jumat 26 Januari 2019.

“Benar istri saya meninggal. Istri saya baru saja bekerja di Tiongkok selama empat bulan terakhir ini. Sebelum berangkat ke Tiongkok, dia sering mendengar Anita mengeluh sakit pada bagian perut dan sesak nafas,” kata Caridi, dikutip pikiran-rakyat.com, Senin (28/1/2019).

Baca Juga:  Baru Sebulan, Enam Kasus Kebakaran Di Purwakarta

“Kami berharap, jasad istri saya bisa segera dipulangkan untuk dikebumikan di kampung halamannya di Gunungsari,” tambah Carsidi.

Tim Advokasi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, Dasiwan mengatakan, SBMI mengetahui informasi tersebut dari media sosial. Pada Jumat, salah satu akun media sosial milik buruh migran asal Indramayu mengunggah kematian Anita.

Baca Juga:  Ini Agenda Musrenbang Purwakarta 2019

Buruh migran itu mengatakan bahwa Anita telah meninggal.

“Berdasarkan keterangan pemilik akun, Anita meninggal di salah satu rumah sakit yang ada di Guangzhou, Tiongkok. Anita dikabarkan meninggal karena kelebihan dosis saat disuntik hormon untuk keperluan program bayi tabung. Keadaan terakhir Anita cukup kritis karena ia mengalami sesak nafas. Berselang beberapa jam kemudian baru wafat,” katanya.

Dasiwan mengatakan, perwakilan pemerintah di Tiongkok kesulitan memulangkan Anita karena identitasnya tidak lengkap. Anita tidak memiliki satu kerabat pun di Tiongkok tetapi SBMI Indramayu akan berusaha memperjuangkan kepulangan jenazah Anita

Baca Juga:  PPKM Darurat Picu Gelombang PHK, DPRD Jabar Minta Pemprov Siapkan Skema Terukur

Diduga, Anita merupakan buruh migran yang berangkat tanpa memenuhi prosedur resmi mengingat datanya sulit ditemukan. Selain itu, Tiongkok bukan negara penempatan buruh migran asal Indonesia. Dasiwan pun meminta kepada para calon buruh migran untuk menempuh jalur resmi saat hendak mendaftar kerja. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat