Jozz Felix: Jangan Sampai Suatu Media Menghambat Kreativitas Fotografer

JABARNEWS | BANDUNG – Di era digital saat ini para pegiat fotografi dan audio visual semakin dipermudah oleh kemajuan teknologi. Mereka bisa lebih leluasa mencurahkan kreativitasnya di dunia fotografi maupun audio visual dengan leluasa.

Semakin mudahnya seseorang mengabadikan moment berharganya itu pun membuat banyak komunitas fotografi bermunculan. Tak sedikit di antara mereka yang memakai kamera mahal dan canggih. Tapi siapa sangka ternyata untuk melahirkan gambar bagus yang bisa dipamerkan dalam sebuah pameran atau photobook itu ternyata tidak perlu kamera mahal dan canggih.

Hal itulah yang coba disampaikan kepada para penggiat fotografi di Kota Bandung melalui workshop Lensa Academy yang berlangsung di Gedoeng Putih, Jalan Sersan Bajuri Bandung, Minggu (27/1/2019).

Mengambil tema Capture to Print, workshop tersebut diikuti sebanyak 170 peserta yang datang dari para pehobi fotografi di Bandung. Menghadirkan para expert seperti fotografer profesional Jozz Felix dan Yoga Ogre, para peserta dengan serius mendengarkan penjelasan keduanya. Setelah pemaparan dari sang ahli, mereka pun langsung mempraktekkan penjelasan yang sudah mereka dengarkan sebelumnya.

Baca Juga:  Kalah 2 - 0 Dari Vietnam, Catatan Buruk Timnas Indonesia Berlanjut

Disampaikan Jozz Felix, untuk menghasilkan sebuah karya bagus dan menarik sebenarnya bukan bergantung dari gear yang kita pakai. Disebutkannya, yang paling penting itu adalah kita jangan pernah takut untuk melakukannya walau tanpa gear bagus ataupun canggih.

“Yang pasti itu kita jangan pernah takut membuat karya bagus karena tidak punya gear bagus. Saat ini memang banyak yang dimanja dengan gear bagus, sehingga menjadikannya sebagai ujung tombak. Kalau saya bilang jangan sampai suatu media menghambat kreativitas fotografer,” ujar Jozz Felix.

Jozz Felix menyayangkan karena saat ini orang berpikir menyimpan foto itu cukup menyimpannya dalam memori atau media elektonik lainnya. Menurutnya, sangat disayangkan sebuah karya hanya disimpan saja.

Baca Juga:  Komjen Syafruddin Semangati Timnas U-23

“Itulah kenapa di workshop ini saya angkat tema capture to print. Di sini mereka diberikan penjelasan bagaiman preparation sebuah foto hingga di-print menjadi sebuah karya yang menarik,” tegasnya.

Perwakilan Lensa Academy, Sigit Diapsoputra, menyampaikan, Lensa Academy di Bandung ini merupakan kota pertama dari sepuluh kota diselenggarakannya kegiatan workshop fotografi dan audio visual ini.

“Ini tahun kedua kita menggelar Lensa Academy. Tahun sebelumnya kita hanya menggelar di tiga kota saja. Untuk tahun ini kita akan gelar di 10 kota, dan Bandung menjadi kota pertama kita selenggarakan workshop ini,” jelas Diap.

Diap membeberkan, workshop ini muncul karena pihaknya melihat perkembangan industri dari audio visual yang berkembang pesat, seperti video dari orang yang menamakan dirinya vloger dan drone dari basic berkembang pesat.

“Melalui kegiatan ini kita ingin mengedukasi, ingin secara langsung menginspirasi para peserta agar serius dalam mengembangkan passion lebih expert dan bisnis. Sehingga hobi yang mereka jalani bisa menghasilkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Mulai Besok, 600 Warga di Sekitar Secapa AD Akan Ikuti Rapid Test

Kata Diap, nantinya di setiap kota pihaknya akan mengangkat tema beda-beda. Kalau di Bandung temanya Capture To Print, maka di kota lainnya akan beda lagi.

Menariknya, lanjutnya, kegaiatan itu tidak hanya workshop saja tapi ada juga kompetisinya. Di mana di setiap kota pihaknya akan mencari tiga peserta dengan hasil karya terbaik yang akan dikumpulkan di Jakarta di final.

“Para peserta terbaik dari Lensa Academy di 10 kota ini akan diseleksi kembali di Jakarta dan hasil seleksi tersebut akan diambil empat peserta terbaik dari masing-masing mewakili genre karya visual, yaitu fotografer, videografer, vlogger dan drone pilot. Keempat orang itulah yang akan kita berangkatkan ke Lensa Project : Capture Vietnam,” pungkasnya. (Ely)

Jabarnews | Berita Jawa Barat