Uu Minta Kepala Sekolah Di Jabar Pandai Bergaul

JABARNEWS | GARUT – Pendidikan menjadi salah satu sektor pembangunan yang diprioritaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, hal ini penting untuk mengakselerasi visi dan misi Jawa Barat sebagai Provinsi Juara Lahir dan Batin.

Uu menyebutkan, majunya sektor pendidikan akan mendokrak indeks pembangunan lainnya seperti kesehatan hingga perekonomian.

“Pendidikan adalah kunci kesuksesan,” kata Uu, pada acara Penguatan Manajerial Kepala Sekokah sekaligus Silaturahmi bersama Kepala Sekolah SMA/SMK/ SMALB Negeri dan Swasta se-Kabupaten Garut, di SMAN 1 Garut, Rabu (6/2/2019).

Dalam mencapai kemajuan yang diharapkan, lanjut Uu, membutuhkan kekompakan dan kebersamaan, serta dukungan dari semua insan pendidikan Jawa Barat.

“Kami ingin membangun hubungan emosional dengan Bapak/Ibu insan pendidikan, karena Bapak/ Ibu adalah mitra bagi kami,” katanya.

Pada kesempatan ini, Uu meminta agar para kepala sekolah pandai bergaul. Sehingga mereka mampu membuka cakrawala dan wawasan berpikir, agar hadir iklim pendidikan yang berkemajuan.

Baca Juga:  Setelah Kawasan Dalam Kaum, Pemkot Bandung Sasar PKL Gasibu dan Monju

“Bergaulah dengan para pengusaha, pejabat, politisi, hingga ulama. Hingga hadir motivasi, dan tularkanlah kisah-kisah sukses kepada para siswa, sehingga mampu mengubah paradigma berpikir peserta didik tentang potensi dirinya,” ajak Wagub Jabar.

Diungkapkannya, para guru tidak hanya berfokus pada nilai angka dan ijazah dalam setiap proses pendidikan. Akan tetapi juga soft skills, dan kebermanfaatan ilmu yang dimiliki untuk diamalkan di kehidupan bermasyarakat. Hingga hadir manusia yang berkarakter dan bermoral.

“Dengan pergaulan yang memperluas relasi, sekolah mampu membuat kerja sama dengan berbagai pihak yang bisa membuat sekolah semakin berkembang. Selain itu, menyinggung soal lapangan kerja, diharapkan pula dengan relasi, para lulusan, SMK khususnya bisa diserap pihak yang bekerja sama dengan sekolah sebagai tenaga kerja,” katanya.

Uu menuturkan, untuk mendukung pembangunan moral dan karakter, Provinsi Jawa Barat saat ini juga menghadirkan Program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) yang akan mulai diterapkan di SMA/SMK pada tahun ajaran baru 2019. Pun saat ini, Pemprov Jabar terus mematangkan persiapan terkait teknis pelaksanaannya.

Baca Juga:  Ratusan ASN Kota Cirebon Terima Kehormatan Satyalancana Karya Satya

Untuk tahap awal, dalam pelaksanaannya, ajengan atau kyai akan mengajarkan langsung kepada murid. Namun tidak menutup kemungkinan akan berkolaborasi dengan guru Pendidikan Agama Islam (PAI).

“Nanti kalau guru agamanya sudah bisa kenapa tidak kita kolaborasi dengan guru PAI di sekolah,” katanya.

Materi yang diberikan dalam program AMS tidak hanya ceramah keagamaan saja tapi akan sama dengan kurikulum yang diterapkan di pesantren.

“Teknisnya seperti ajengan di pesantren maka kurikulumnya pun ada kitab kuning dan lainnya supaya mereka tahu,” terang Uu.

Terkait ajengan yang akan dilibatkan dalam program tersebut, Uu menyerahkan sepenuhnya ke MUI. Adapun ajengan yang akan diprioritaskan berdomisili dekat dengan sekolah.

“Ajengan atau kyainya jangan dilihat ijazahnya asal berpengalaman dan mereka dilegalisasi oleh MUI jadi yang berhak menunjuk ajengannya adalah MUI,” kata Uu.

Tujuan program AMS lainnya adalah untuk menangkal faham radikalisme yang rentan di kalangan remaja dan menghilangkan dekadensi atau kemerosotan moral anak.

Baca Juga:  International Womens Day, Politisi Golkar Minta Pimpinan Parpol Lindungi Caleg Perempuan

“Insya Allah dengan pendidkan agama yang intens bisa diperbaiki. Memang sudah ada pendidikan agama di sekolah tapi yang jelas tidak akan bertabrakan dengan kurikulum yang ada,” ujar Uu.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dewi Sartika, mengatakan, dalam lima tahun kedepan, bidang pendidikan di Jawa Barat akan juga fokus pada akses pemerataan pendidikan, kualitas mutu layanan pendidikan, serta relevansi SMK dengan industri atau lapangan kerja.

Selain itu, Ike, panggilan akrab Kadisdik, juga menyinggung soal sarana, prasarana sekolah yang mendukung hadirnya lingkungan pendidikan yang beradab.

“Contoh kecil, misal kebersihan toilet di lingkungan sekolah, kebersihan kerapihan lingkungan, itu juga termasuk wajah pendidikan kita,” katanya.

Ike juga mengingatkan terkait kesiapan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), agar dipersiapkan sebaik mungkin. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat