BPPT Ciptakan Alat Pendeteksi Virus DBD

JABARNEWS | JAKARTA – Pusat Teknologi Farmasi dan Medika (PTFM) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menciptakan Kit Diagnostik Demam Berdarah Dengue (DBD).

Alat ini mampu mendeteksi serangan virus dengue dalam 2-10 menit.

“Alat tidak perlu dioperasikan dengan keahlian khusus sehingga bisa digunakan di fasilitas kesehatan primer, yaitu puskesmas dan klinik. Alat ini bekerja dengan prinsip immunokromatografi yang biasa ditemui dalam uji kehamilan. Alat harus digunakan dengan penampingan tenaga medis, karena mereka yang akan menyarankan obat atau terapi yang tepat,” kata PTFM BPPT, peneliti Fifit Juniarti, dikutip detikcom, Kamis (7/2/2019).

Baca Juga:  Polisi Buru Penjual Miras Oplosan Usai Empat Orang Tewas di Cimenyan Bandung

Fifit mengatakan, kit diagnostik bisa mengindikasikan serangan DBD, tanpa perlu terjadi penurunan jumlah trombosit terlebih dulu. Kit mendeteksi protein NS-1 yang merupakan komponen penyusun virus dengue.

Baca Juga:  Kapolda Jabar: Hampir Seluruh Wilayah Miliki Potensi Kerawanan Lalu Lintas

“Kit bisa mendeteksi stereotipe virus dengue DEN 1, 2, 3, dan 4 yang menyerang Indonesia,” katanya.

Dijelaskannya, seluruh alat yang menggunakan komponen lokal ini telah melalui riset selama 3 tahun. Kit juga memiliki komponen antiprotein yang dikembangkan melalui tikus. Komponen inilah yang memungkinkan sampel darah mengalir di sepanjang kit hingga muncul 1 atau 2 strip bergantung keberadaan NS-1.

Baca Juga:  Masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya Bebas Lakukan Aktivitas Ibadah di Bulan Ramadhan, Tapi...

“BPPT masih menjajaki kerja sama dengan perusahaan yang bisa memproduksi dan mendistribusikan alat ke seluruh Indonesia. Jika semuanya lancar, mungkin tahun ini alat bisa mulai tersedia. Yang pasti kita ingin secepatnya karena pemerintah juga memberi respon positif,” terangn Fifit. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat