Inflasi Jabar Tergolong Tinggi Diangka 3,04 Persen

JABARNEWS | BANDUNG – Sejumlah Kota di wilayah Jawa Barat mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,44 pada Desember 2018 menjadi 133,89. Laju inflasi tahun kalender mencapai angka 0,33% (ytd) itu menjadikan laju inflasi dari tahun ke tahun (year on year/yoy) tercatat sebesar 3,04%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dody Herlando mengatakan peningkatan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan angka IHK.

Tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yakni Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,94%, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,21%), Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar (0,37%), Kelompok Sandang (0,76%), Kelompok Kesehatan (0,15%), dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar (0,57%).

Baca Juga:  Polres Purwakarta Bekuk Pelaku Curat Spesialis Kos-kosan

“Sementara, Kelompok Transportasi, Komunikasi & Keuangan mengalami deflasi sebesar 0,54%,” kata Dody, Kamis (7/2/2019).

Menurutnya, dari tujuh kota pantauan IHK di Jabar per Januari 2019 lalu, hampir seluruhnya mengalami inflasi. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,39%.

Baca Juga:  Diselamatkan Nelayan, Ini Kronologi Empat Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Karangpapak Garut

Selanjutnya, diikuti Kota Sukabumi sebesar 0,32%, Kota Bandung (0,09%), Kota Cirebon (0,20%), Kota Bekasi (0,67%), Kota Depok (0,20%), dan Kota Tasikmalaya (0,41%).

Inflasi gabungan jabar pada januari tertinfgi terjadi pada tahun 2018 sebesar 0,8 persen dan terendah pada tahun 2015 deflasi aebesar 0,37 persen

Menurut pemantauan harga barang dan jasa selama januari 2019 tercatat beberapa komoditas mengalami kenaikan dan penurunan harga sehingga memberikan andil inflasi atau deflasi yang cukup signifikan.

Baca Juga:  Tangani Kasus Hepatitis, 19 Puskesmas di Depok Siap Layani Pemeriksaan Fungsi Hati

Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan mempengaruhi terjadinya inflasi yaitu beras, tomat, sayur, bawang merah,wortel, semangka, tomat buah, melon, nasi, ikan mas, , emas,cabai rawit, perhiasan, tukang mandor, sewa rumah, kontrak rumah

Adapun komoditas yang mengalami penurunan dan memberikan andil deflasi signifikan antara lain bensin, tarif kereta api, angkutan antar kota, angkutan udara, telepon seluler, kacang panjang, bayam, daging ayam ras, ketimun, bawang putih, dan buncis. (Afr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat