Antisipasi Aksi Anarkis Saat Pemilu, Ini Yang Dilakukan Kodim 0617 Majalengka

JABARNEWS | MAJALENGKA – Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah Majalengka (KPU) diserang oleh sekelompok preman. Para preman ini beringas dan tak segan-segan berani melawan petugas.

Meski pada awalnya ‎para personel gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri agak kewalahan, para preman ini berhasil dilumpuhkan. Nyaris saja, ada yang terluka.

Namun, tampaknya itu hanya simulasi saja. Sebuah adegan yang sengaja direka-reka untuk mengantisipasi adanya pertikaian menjelang dan setelah Pilpres dan Pileg 2019, yang saat ini sudah memasuki masa kampanye.

Baca Juga:  Exit Tol Gedebage-Cilacap Di Kota Banjar Ditetapkan Di Lokasi Ini

Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono, mengatakan pihaknya ‎sengaja menempatkan sebanyak 500 personel ditambah Personil Kodim 0617 Majalengka melaksanakan kegiatan latihan Satuan Tugas Tri Patra. ‎Kegiatan latihan simulasi ini dipusatkan di halaman utama KPU Kabupaten Majalengka.

“Dimulai dengan rangkaian pembentukan dalmas (pengendali massa) kerangka dimulai dari tim negosiasi, dalmas awal, dalmas lanjutan serta tim penindakan massa anarkis,” ungkapnya, Jumat (9/2/2019).

Baca Juga:  Duh, Prostitusi Artis Masih Marak

Kapolres menambahkan, ‎latihan Satgas Tripatra ini merujuk pada skenario situasi demonstrasi massa yang disimulasikan dalam bentuk kegiatan penanganan unjuk rasa damai. Berlanjut pada penanggulangan massa anarkis serta aksi penyelamatan Ketua KPUD yang disekap kelompok massa sebagai imbas dari penolakan hasil Pemilu.

“Latihan Satuan Tugas Tri Patra ini penting dilaksanakan dalam rangka kesiapan personil serta sarana prasarana yang ada guna mendukung kegiatan pengamanan Pemilu 2019, baik Pileg maupun Pilpres, yang saat ini telah memasuki masa tahapan kampanye,” ungkapnya.

Baca Juga:  Home Industri di Cimahi Produksi Jutaan Obat Ilegal, Polda Jabar Turun Tangan

Selain itu Komandan Kodim 0617 Majalengka Letkol Arm. Novi Herdian, menambahkan, latihan ini sebagai simulasi pengamanan agar terjalin sinergitas yang lebih solid dalam menghadapi ancaman kontijensi menjelang Pilpres dan Pileg pada April 2019.

“Pada kenyataannya nanti, kita semua berharap semua itu tidak terjadi‎. Kita harapkan pemilu damai, aman, dan nyaman,” ujarnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat