Cegah DBD, Ini Yang Dilakukan Atalia Praratya Kamil

JABARNEWS | BANDUNG – Kasus Demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Di Jabar, hingga 31 Januari 2019, terhitung sebanyak 2.461 kasus pasien yang terjangkit DBD dan 18 di antaranya meninggal dunia.

Terkait hal itu, Ketua Penggerak PKK Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, mulai menggerakan kader-kader PKK bekerja sama dengan Puskesmas untuk menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

“Tim PKK itu se-Jawa Barat mencapai 800 ribu orang. Yang bisa kami lakukan adalah menyebarluaskan terkait dengan informasi ini pada para kader dan mereka menjadi jumantik-jumantik di wilayah masing-masing,” ujar Atalia, saat ditemui usai menjadi pembicara dalam acara Japri (Jabar Punya Informasi), di Gedung Sate, Bandung, Jumat, (8/2/2019).

Baca Juga:  Masyarakat Purwakarta Turun ke Jalan Galang Dana Peduli Maluku

Dia mengatakan, jika selama ini dari dalam satu kelurahan terdapat 1 sampai 2 kader Jumantik, ke depannya seperti yang sudah dicanangkan oleh pemerintah, akan ada satu rumah satu Jumantik.

“Artinya ini sudah masuk pada level keluarga. Saya kira ini yang paling efektif, karena kalau orang luar hanya bisa melihat dari rumah saja. Terkait DBD ini tidak bisa hanya satu rumah yang bersih, harus semua lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga:  14 Wilayah di Jawa Barat Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang, Berikut Daftarnya

Atalia mengimbau agar setiap rumah wajib ada Jumantik yang mejadi pemantau bagi lingkunga sekitarnya, termasuk di dalamnya yang ada dalam rumah. Satu rumah satu Jumantik itu ada anggota keluarga sendiri karena mereka yang paling paham terkait kondisi rumah masing-masing.

“Karena, kalau biasanya dari kader kami yang datang ke wilayah begitu atau ke rumah rumah itu, biasanya hanya bisa memantau yang terlihat saja. Biasanya di halaman rumah atau mungkin sampai ke toren saja,” kata Atalia.

Baca Juga:  Lulusan Kampus Harus Berkualitas Dan Berdaya Saing

Selanjutnya, para Jumantik dapat melakukan 3 M plus, 3m plus. Menguras, kuras apapum yang sebaiknya dibersihkan. Menutup, karena nyamuk penyebab DBD senang berada di air yang bersih termasuk di antaranya bak mandi, drum, vas bunga yang sulit ditutup.

“Kalau dulu Mengubur sekarang memanfaatkan kembali, kita daur ulang sampah yang bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat