Di Lokasi Ini Ada Makam Bupati Pertama Majalengka

JABARNEWS | MAJALENGKA – Grup Majalengka Baheula (Grumala) menginisiasi sekaligus mengajak masyarakat Kota Angin untuk terbuka soal sejarah. Alasannya, saat ini ditemukan makam pertama Bupati Majalengka dengan bukti tertulis dalam prasasti staatsblaad tahun 1840 Masehi, yang berada di Makam Depok Desa Gunung Wangi, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.

Ketua Grumala, Andi Iman Wandi, mengatakan, pihaknya bersama para pengurus Grumala ingin mengajak semua kalangan, budayawan termasuk masyarakat Majalengka untuk membuka diri soal sejarah Majalengka. Oleh karenanya, pihaknya menggelar acara ziarah ke makam bupati pertama di Gunung Wangi.

Baca Juga:  Bank Bjb Salurkan KUR Petani Milenial Lebah Madu Tasikmalaya

“Kita bersama Disparbud bikin acara ziarah ini ke makam Bupati Pertama Majalengka, supaya masyarakat mengetahui tentang sejarah Majalengka,” ungkapnya, Selasa (12/2/2019).

Aktivis Grumala lainnya, Nana Rohmana, akrab dipanggil Kang Naro, mengatakan, selama ini letak persisnya makam bupati pertama Majalengka masih misteri. Namun dalam keterangan prasasti yang tak bisa dibantah, tercatat bahwa makam Raden Tumenggung Dendanegara berada di Desa Gunung Wangi, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.

Baca Juga:  Innalillahi, Syekh Ali Jaber Dikabarkan Meninggal Dunia

“Grumala menggagas, mengajak, dan mengundang berbagai pihak untuk mengetahui sekaligus menghargai dan mengapresiasi sejarah dan bukti-buktinya,” ujarnya.

Kasi Kebudayaan pada Disparbud Majalengka, Dede Taufik, mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Grumala, karena dapat membuka wawasan sejarah tentang ke-Majalengka-an.

Baca Juga:  Belasan Ribu Pekerja di PHK, Pengangguran di Kota Bandung Merajalela

Sementara itu tokoh budayawan Majalengka, yang hadir dalam acara ziarah tersebut, Rahmat Iskandar, mengatakan, pihaknya menyarankan kepada Pemkab Majalengka untuk mengkaji kembali soal sejarah Majalengka.

“Penemuan makam bupati pertama Majalengka di Gunung Wangi ini, disertai prasasti yang menunjukkan tahun 1840, harusnya menjadi kajian sejarah Majalengka yang cukup penting,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat