Ratusan Santri Di Majalengka Aksi Tolak Valentin Day

JABARNEWS | MAJALENGKA – Ratusan santri dari pesantren Persatuan Islam (Persis) ‎menolak perayaan Valentin Day. Aksi tersebut sekaligus mengajak kalangan muda mudi untuk menghindari pergaulan bebas.

Budaya asing ini biasanya diperingati oleh kalangan anak-anak muda milenial setiap tanggal 14 Februari. Para santri ini berargumen bahwa Valentin Day bukan ajaran Islam,

Salah seorang santri, Iman, mengatakan, Valentin Day tidak sesuai dengan syariat Islam. Oleh karenanya tidak sepantasnya pemuda-pemudi di Majalengka masih saja merayakan Valentin Day dan pergaulan bebas, dengan hanya bermodalkan pemberian sebatang coklat kepada sang kekasih.

Baca Juga:  Polri Naikan Status Tragedi Kanjuruhan Malang

“Dengan aksi kemarin itu, kami ingin mengajak kalangan remaja muslim di Majalengka untuk tidak tunduk pada budaya asing. Mencintai sesama tidak harus ditunjukkan secara vulgar dengan bergaul bebas, cukup tunjukkan dengan tegur sapa dan senyum,” ungkapnya, Rabu (13/2/2019).

Baca Juga:  Delapan Remaja Pesta Seks Dikembalikan Ke Orangtua

Iman menambahkan, dalam pengamatannya, kalangan muda remaja khususnya di Majalengka masih banyak yang merayakan Valentin Day dengan membeli coklat lalu dikasihkan ke sang pacar lantas bergaul bebas.

Baca Juga:  Belum Bebas Covid-19, Seluruh Wisata di Garut Masih Ditutup

“Ini salah kaprah, Islam tidak mengajarkan hal tersebut. Oleh karenanya, mari tinggalkan Valentin Day,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan santri lainnya, Rijal mengatakan ‎visi Majalengka religius harus ditunjukkan salah satunya dengan menolak perayaan Valentin Day.

“Visi Majalengka yang religius jangan sampai ternodai oleh perayaan Valentin Day.”ujarnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat