Bangun Jabar, Gubernur Rangkul Perusahaan

JABARNEWS | JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, merangkul perusahaan untuk mendukung program-program pembangunan di Provinsi Jawa Barat. Itu dilakukan Emil, sapaan akrab Gubernur, demi hadirnya sinergis antara program Pemprov Jabar dengan program yang diselenggarakan perusahaan pada Corporate Social Responsibility (CSR).

“Jadi, sebelum perusahaan mengucurkan CSR, ngobrol dulu ke Gubernur. Nanti Gubernur deteksi dulu ada masalah apa di Jabar, supaya jangan asal habis anggaran, tapi tidak efektif,” kata Emil, pada kegiatan Corporate Communications, Social Responsibility, and Security Executive Forum Astra International, di Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman No. Kav 5-6 RT.10/RW.11, Karet Tengsin, Tanahabang, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).

Baca Juga:  Akhir Pekan, Penentuan Nasib Dua Penyerang Anyar Persib

Dijelaskan Emil, ajakannya kepada perusahaan menjadi perwujudan teori pentahelix. Emil menambahkan, terobosannya itu pun sejalan dengan era birokrasi dinamis yang tengah diterapkannya saat ini bahwa pembangunan tidak hanya harus dilakukan oleh pemerintah.

“Inilah teori membangun tidak harus dengan APBD, tetapi dengan teori pentahelix. ABGCM, yaitu Academy, Bussiness, Government, Community, dan Media,” jelas Emil.

Baca Juga:  KPK Sita Uang dari Staff DPP Partai Demokrat, Terkait Kasus Apa?

Selain itu, lanjut Emil, Jabar merupakan provinsi besar yang diperebutkan dalam segala hal, baik itu dari sudut pandang bisnis maupun politik.

“60 persen bisnis berebut di Jawa Barat, dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa,” katanya.

Jawa Barat, menurutnya, punya banyak keuntungan bagi para investor. Di antaranya dekat dengan Jakarta.

“Maka saya mohon keadilan pajak-pajaknya sering kali ada di Jakarta, NPWP-nya di Jakarta, produksi di tanah, air, dan udara Jawa Barat,” sambungnya.

Baca Juga:  Kemenag Umumkan Kuota Haji Indonesia Tahun 2024, Segini Totalnya

Dikatakannya, laju ekonomi di Jawa Barat selalu bagus. Rata-rata selalu di atas nasional setiap tahunnya. Akan tetapi angka ini rasio agak besar, sehingga terdapat banyak ketimpangan. Sejahtera dinikmati kalangan menengah atas.

Satu Desa Satu Perusahaan, Desa Digital, adalah sejumlah program yang digulirkan demi mengurangi ketimpangan yang ada. Program tersebut salah satunya perlu didukung perusahaan lewat CSR. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat