Nasib Rumah Warga Cilengkrang Masih Belum Ada Kepastian

JABARNEWS | BANDUNG – Pasca Banjir Bandang Kompleks Jati Endah Regency, Cilengkrang, Ujungberung, Kota Bandung, beberapa waktu lalu, sejumlah pihak duduk bersama. Mereka di antaranya pemerintah, pengembang, aparat, danrami, kapolsek, dan masyarakat melakukan mediasi terkait bangunan korban yang sudah tidak bisa ditempati kembali. Mediasi tersebut bertempat di kantor Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung, Rabu (13/02/2019).

Warga Cilengkrang mempertanyakan nasib bangunan mereka yang hancur diterjang banjir Bandang. Tak hanya nyawa dan tempat tinggal mereka pun masih dibayang-bayangi traumatik akibat bencana tersebut.

“Saya bukan ingin dikasihani, tapi mohon perhatiannya. Bagaimana nasib kami, sekarang juga bingung mau tinggal dimana. Saya bingung gimana nasib anak saya, mau sekolah juga seragamnya pada hanyut terbawa arus sungai,” kata Sadikin warga Jatihandap.

Baca Juga:  Sejumlah Warga Diduga Jadi Korban Investasi Bodong di Cianjur

Ia menambahkan jika anaknya masih trauma, apalagi tadi hujan turun mengguyur pemukiman masih banjir. Menurut warga ini anaknya trauma mendengar hujan dan tak ingin kembali ke perumahan itu.

Sejak tadi pagi hujan turun mengguyur menyebabkan banjir kembali ke pemukiman warga. Merekapun mempertanyakan tentang siapa yang bertanggungjawab atas peristiwa ini. Sebab, masyarakat sudah mengadu ke sana sini namun tidak ada yang mau bertanggungjawab akan nasib mereka.

“Kami tidak bisa terlelap karena masih dibayang-bayangi bencana, bagaimana pertanggungjawabannya, kepada siapa kami bisa meminta pertanggungjawaban,” kata Sadikin.

Baca Juga:  Kapolda Jabar Pimpin Sertijab Kapolres Sumedang dan Subang

Menanggapi hal tersebut Asep Barna pengembang komplek perumahan itu langsung angkat bicara. “Masalah drainase itu ditanam. Nah kenapa masih banjir karena drainasenya paska bencana mempet sekali. Tapi ada yang sudah ditutup ada yang masih ada. Upaya kami yakni dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Sebab, kita gak tahu apakah ini bencana musibah atau human eror,” kata Asep.

Ia menambahkan, kalau pemerintah tidak pernah menyentuh alur sungai tersebut. Sehingga bencana tak terduga itu terjadi, namun pihaknnya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait ke depan akan seperti apa.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Klaim 19,9 Juta Juta Rakyat Sudah Terima BLT BBM, Ternyata...

“Sungai itu gak akan meluber paling setengahnya. Paling diatas terjadinya pembangunan- pembangunan sehingga terjadilah pengikisan besar-besaran yang seketika saja jebol ke perumahan kita,” kata Asep.

“Terus nasib kami gimana pak, enak saja pada mau lari gak ada pertanggungjawabannya,” ujar Rani.

“Inikan musibah bu sama seperti bencana yang lainnya. Kami juga lagi berkoordinasi dengan pemerintah. Kami juga akan mengikuti apa yang di laksanakan pemerintah,” ujar Asep.

Menanggapi hal tersebut banyak masyarakat yang merasa kecewa karena tidak ada yang mau bertanggungjawab atas kejadian ini. (San)

Jabarnews | Berita Jawa Barat