Jabar Targetkan Kembali Raih WTP Tahun Ini

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan tahun ini kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kedelapan kalinya berturut-turut.

“Insya Allah tahun ini akan lebih baik dari sebelumnya dan menargetan WTP kedelapan setelah tahun kemarin tujuh kali berturut-turut,” kata Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, usai penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kepatuhan semester II tahun 2018, di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Rabu (13/2/2019).

Uu mengatakan, pemeriksaan keuangan dari BPK merupakan kelaziman dalam penyelenggaraan negara karena terdapat uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan. Baik dan tidaknya realisasi anggaran BPK lah yang menentukan.

Baca Juga:  Balai Aqiqah dan Qurban Dilaunching, Menyembelih Dua Ekor Sapi

“Barusan ada beberapa yang harus diperbaiki ya dan akan kami lakukan apa yang direkomendasikan BPK. Jadi hari ini BPK lebih jelas lagi koreksi dan rekomendasinya,” katanya.

Pada penyerahan LHP itu, BPK mencatat ada beberapa laporan yang harus diperbaiki khususnya mengenai pengadaan barang dan jasa infrastruktur. Menurut Uu, saat ini Jabar tengah membangun beberapa infrastruktur berskala besar seperti pelabuhan Patimban yang juga masuk dalam proyek Segitiga Rebana dan sejumlah jalan tol.

Baca Juga:  Pilkades Serentak di Ciamis Ditunda, Bupati Sampaikan Ini Buat Para Calon

“Ini harus benar-benar selektif jangan sampai niat kita baik untuk memberikan pelayanan ke masyarakat tetapi dalam realisasinya ada hal yang merugikan masyarakat, itu jangan sampai. BPK semakin tajam memeriksa tentang realisasi anggaran per item nya sehingga pemerintah harus semakin taat aturan,” terangnya.

Ketua BPK Perwakilan Jabar, Arman Syifa menuturkan, opini WTP Pemprov Jabar tahun ini bisa kembali diraih apabila terpenuhi delapan item laporan yang direkomendasikannya, terutama pada bidang infrastruktur.

Baca Juga:  Pasca Ada Dugaan Korupsi, Pemkab Garut Siapkan Lagi Rp7,6 Miliar Untuk Pasar Leles

“Sasaran pemeriksaannya pada kesesuaian belanja infrastruktur yaitu aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembayaran,” ujarnya.

Arman berharap, hasil pemeriksaan tersebut dimanfaatkan pimpinan daerah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah.

“Tidak saja di OPD yang menjadi sampel pemeriksaan tapi juga di semua OPD yang bukan sampel,” ujar Amran. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat