Pemilu 2019, Mahfud MD: Perpecahan Antarikatan Primordial Dan Politik Identitas

JABARNEWS | KOTA CIREBON – Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD, mengatakan, menjelang Pemilu terjadi perpecahan antarikatan primordial dan munculnya politik identitas.

“Pemilu justru dijadikan sarana dan ajang untuk bermusuhan. Bukan untuk mencari pemimpin baru,” ungkap Mahfud, saat menghadiri acara Dialog Kebangsaan seri 3 yang diselenggarakan PT KAI bersama dengan Suluh Kebangsaan, di Stasiun Kejaksan, Kota Cirebon, Selasa (19/2/2019).

Baca Juga:  Kematian Warga Akibat Covid-19 Meningkat, Di Kota Ini Tembus 306 Kasus

Karena itu, lanjut Mahfud, mereka melakukan kegiatan dialog tersebut untuk meredakan ketegangan yang terjadi di masyarakat saat ini.

“Memang baru gejala, belum penyakit. Karena itu kami muncul agar tidak menjadi penyakit bagi bangsa ini,” ungkap Mahfud.

Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, mengatakan, terdiri dari berbagai suku budaya dan agama, kondusivitas di Kota Cirebon sudah terjaga dengan baik. Kebersamaan dalam keragaman akan terus dijaga.

Baca Juga:  Lebih Mengenal Bagus Kahfi Pemain Sepak Bola Muda Berbakat Asal Indonesia

“Luas Kota Cirebon hanya 37 km2, namun penduduknya terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya,” ungkap Eti.

Keberagaman ini, menurut Eti, harus terus dijaga. Pemkot Cirebon bersama-sama dengan masyarakat selalu bahu membahu menjaga keamanan bersama.

Baca Juga:  Potensi Pajak Rumah Kos di Kota Cimahi Masih Belum Tergali

“Pemilu April 2019 mendatang jangan menjadikan kita terpecah-pecah. Kebersamaan yang selama ini sudah terjalin dengan baik harus terus dijaga dan dipelihara. Pemerintah Daerah Kota Cirebon juga terus berupaya untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada warganya,” terangnya. (One)

Jabarnews | Berita Jawa Barat