JABARNEWS | KARIKATUR – Menjelang Pilpres dan Pileg 2019 janji-janji dari para calon bertebaran bagai jamur di musim penghujan.
Janji Capres Prabowo Subianto tentang menurunkan harga telur dan daging dalam 100 hari kerja pertama, menuai tanggapan beragam.
Peneliti Institute for Development of Echonics and Finanance (INDEF), Bhima Yudistira, menilai, janji tersebut kurang bisa diterima semua kalangan. Jika harga telur dipaksa turun saat sekarang maka yang akan terjadi adalah meruginya para peternak ayam/unggas dalam negeri.
Penekanan harga telur atau daging sapi tidak semudah begitu saja dalam kurun waktu 100 hari. Harga pakan ternak ayam/unggas yang relatif tinggi akan berpengaruh kepada harga telur. Begitu juga dengan harga daging sapi yang tidak bisa ditekan secara cepat, karena setelah keluar dari rumah potong hewan harganya sudah relatif mahal.
Terkecuali Prabowo mengambil jalan pintas dengan cara impor besar-besaran dalam 100 hari kerja pertama. Sementara Prabowo dengan “janjinya” pula tidak akan melakukan impor. (Dod)
Jabarnews | Berita Jawa Barat