Polemik Seleksi Pegawai Non-ASN Bawaslu Purwakarta; Dokumen Hasil Test Buka Ke Publik

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kejanggalan hasil rekrutmen pegawai non-ASN Bawaslu Kabupaten Purwakarta tahun 2019, dinilai jadi bola liar adanya dugaan kepentingan tertentu untuk tidak meloloskan Widy Apriandi.

Kejanggalan itu tampak antara Ketua Bawaslu Kab. Purwakarta dan Kepala Sekretariat. Mereka saling lempar siapa yang paling bertanggung jawab dalam kelulusan seleksi ini.

Kepala Sekretariat Bawaslu Purwakarta, Cepi Saprudin, menegaskan bahwa yang memutuskan Widy diterima atau tidak itu hasil musyawarah bersama antara pihaknya sebagai Kepala Sekretariat Bawaslu dengan semua unsur pimpinan Bawaslu.

Baca Juga:  Berkunjung Ke Kota Cirebon Sambil Menikmati Ragam Wisata Kulinernya

Namun, berbeda dengan Ujang Abidin selaku ketua Bawaslu Kabupaten Purwakarta, yang menegaskan bahwa keputusan Widy diterima atau tidak itu semata diputuskan oleh Kepala Sekretariat.

“Itu domain Kasek Bawaslu. Kita tidak tahu menahu,” tegas Ujang kepada awak media beberapa hari lalu.

Kejanggalan lainnya, Kepala Sekretariat Bawaslu Purwakarta Cepi Saprudin menegaskan bahwa yang menentukan kelulusan adalah hasil tes wawancara.

“Widy memang nilai CATnya terbaik yaitu 71, tapi yang menentukan seseorang diterima atau tidak itu hanya dari wawancara. Dan nilai wawancara Widy hanya 68,” jelas Cepi kepada awak media, beberapa hari lalu.

Baca Juga:  Yuk Simak Cara Mengganti Profil Google Meet Pada HP, Perhatikan Tahapannya!

Sedangkan, Ketua Bawaslu, Ujang Abidin, menegaskan bahwa untuk diterima atau tidak seseorang dinilai dari akumulasi hasil test administrasi, nilai uji kompetensi dan wawasan (CAT), dan hasil wawancara.

Sementara itu, Pemerhati Pemilu, Suseno Nugroho, menilai bahwa polemik hasil kelulusan seleksi pegawai non-ASN di Bawaslu Kabupaten Purwakarta ini jadi bola liar yang menegaskan syarat kepentingan. Ada dugaan kesengajaan tidak meluluskan Widy Apriandi.

“Dari saling lempar antara Ketua Bawaslu dengan Kepala Sekretariat, dan perbedaan tolok ukur penilaian seleksi, itu tegas memperlihatkan ada kepentingan agar Widy tidak lulus,” jelas Suseno kepada JabarNews, (17/022019) via sambungan seluler.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak 27 Oktober 2021: Taurus Hari Ini Akan Jadi Orang Paling Romantis

Agar terang-benderang bagi masyarakat, Suseno minta Bawaslu buka semua hasil seleksi para peserta, termasuk milik Widy.

“Jangan jadi bola liar soal isu kejanggalan penilaian seleksi ini. Peserta seleksi pegawai ini kan banyak, jangan-jangan bukan Widy saja yang dibeginikan. Buka ke publik dokumen hasil seleksinya.” pungkasnya. (Har)

Jabar News | Berita Jawa Barat