Websitenya Di-hack, Ketua KPU Purwakarta Anggap Bukan Masalah Besar

JABARNEWS | PURWAKARTA – Website milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purwakarta diretas (hack). Situs yang diretas beralamat https://kab-purwakarta.kpu.go.id. Laman tersebut terpasang banner ‘Hacked by Mr.SoUrchID/#Security Is A Game#.

Terkait hal ini, Ketua KPU Purwakarta, Ahmad Ikhsan Faturrahman menyatakan sepele bahwa peretasan bukan masalah besar.

“Kalau itu memang hack, bebas, nggak apa-apa, nggak ngaruh. Yang jadi patokan mah yang manual,” kata Ikhsan, saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin (4/3/2019).

Walaupun begitu, lanjut dia, pihaknya langsung bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan bagian Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) tersebut untuk mengatasi hal tersebut.

Baca Juga:  5.200 Personel Gabungan Siap Amankan Pemilu 2019 di Kota Cirebon

“Saya sudah koordinasi dengan PPID agar diatensi. Saat ini sedang ditangani,” kata Ikhsan.

Dirinya juga mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Tim IT KPU dan penyedia layanan web milik KPU untuk dinonaktifkan terlebih dahulu.

“Mereka sudah koordinasi dengan Tim IT tempat web di-hosting. Saya sarankan agar di-off untuk sementara waktu. Jika sudah clear baru bisa dibuka dan diakses kembali,” paparnya.

Ia menambahkan, tim IT KPU Purwakarta yang betulkan website terakhir, sedang diusahakan untuk pindah server sementara.

Baca Juga:  Petimbangkan Tiga Hal Ini Sebelum Kalian Resign Dari Pekejaan

“Menurut tim IT saat ini web KPU Purwakarta sedang dipersiapkan buat server barunya, sebab server yang lama kita pergunakan moratelindo sudah lemah firewallnya sejak lama dan sudah banyak virus, serta belum ada respons juga dari moratelindo nya,” kata Ikhsan.

Untuk saat ini, lanjut dia, tidak berpengaruh terhadap kegiatan apapun dan data KPU masih aman.

“Hanya lebih ke lambat saja untuk mengaksesnya, hack-nya tidak merusak sistem dan mengotak atik data. Kita sedang perbaikinya,” ucap Ikhsan.

Baca Juga:  Peringati HANI, Bandung Tegas Cegah Peredaran Napza

Sementara itu, pengamat Pemilu, Suseno mengatakan bahwa KPU tidak bisa menganggap remeh soal peretasan itu. Masyarakat khawatir data-data kepemiluan akan jadi masalah.

“Ngga bisa sepele bahwa itu bukan masalah besar. Kalau peretas bermaksud untuk membobol data yang ada dalam hosting web tersebut kan bahaya. Apalagi sudah mengetahui bahwa server yang dipakai KPU itu banyak firewall dan virusnya,” jelasnya. (Gin)

JabarNews | Berita Jawa Barat