Ini Alasan Seorang Guru Cantik Di Purwakarta Ingin Jadi Kader Penanggulangan HIV-AIDS

JABARNEWS | PURWAKARTA – Gencarnya kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus HIV AIDS di Purwakarta, membuat Wanita cantik yang berprofesi sebagai guru ini ingin menjadi aktifis sosial Kader penanggulangan HIV-AIDS.

Sri Rahayu atau akrab dipanggil Ce’e (33 thn) tertarik pada masalah soal HIV/AIDS ini karena merasa iba terhadap para ODHA (Orang dengan HIV-AIDS) yang terus berjuang hidup.

“Saya ingin menyemangati para ODHA terus berjuang melawan virus yang dideritanya dan agar pengidap HIV-AIDS tidak mendapatkan stigma negatif dari masyarakat,” katanya yang ditemui di tengah rutinitasnya sebagi guru di SDN 1 Cilingga, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Selasa (5/3/2019).

Baca Juga:  IPDN, Kemendagri dan Dukcapil se Jawa Barat Gagas Dukcapil Goes to Campus

Menurutnya, pengetahuan tentang HIV-AIDS di masyarakat sangat terbatas. Dengan demikian, ia ingin sekali menjadi kader agar bisa membantu sesama, Juga mendapatkan ilmu pengetahuan yang luas tentang HIV-AIDS itu sendiri.

Seperti gayung bersambut, Direktur Yayasan Resik Purwakarta, Hasanudin, mengajak masyarakat untuk menjadi kader penanggulangan HIV-AIDS.

Baca Juga:  Pemilihan Rektor Unpad, Balon Obsatar Sinaga Raih Suara Tertinggi

“Yayasan Resik Purwakarta terbuka lebar jika ada masyarakat yang ingin menjadi Kader penanggulangan HIV-AIDS. Partisipasi masyarakat yang kuat merupakan elemen kunci kesuksesan program ini di Purwakarta,” kata Hasan saat dihubungi melalui selulernya.

Menurutnya, Yayasan Resik Purwakarta terus gencar sosialisasikan pencegahan penyebaran HIV Aids di Kabupaten Purwakarta, dengan menggandeng kelompok komunitas. Tujuannya untuk terus berupaya untuk menemukan penderita baru sehingga dapat lebih cepat mendapatkan penanganan.

Selain itu, tambah Hasan, upaya pencegahan sendiri terus dilakukan Yayasan Resik Purwakarta dengan sosialisasi bahaya HIV-AIDS dengan berperilaku hidup yang sehat. Karena 80 persen penukaran penyakit ini akibat hubungan intim.

Baca Juga:  Luhut: Banyak Sekali Ketertinggalan di Selatan Jawa Barat, Harus Kita Kejar

“Kami pun menyadarkan masyarakat agar mau mengikuti tes HIV-AIDS. Karena kalau sejak dini melakukan tes dan diketahui, maka pengobatannya juga semakin maksimal. Kalau lebih cepat dideteksi dapat diobati sehingga harapan hidupnya lebih panjang,” jelasnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat