Meski Kasus meningkat, Belum Ada Korban Jiwa karena DBD di Kota Tasikmalaya

JABARNEWS | KOTA TASIKMALAYA – Berdasar data rekapitulasi hingga awal Maret 2019 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya jumlah kasus DBD di Tasikmalaya mencapai 125 kasus.

Hal itu dikatakan Juhandi selaku Kepala Seksi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM), Dinkes Kota Tasikmalaya.

“Hingga saat ini belum ada pasien yang meninggal karena DBD,” ujar Juhandi ke sejumlah awak media, Selasa (5/3/2019).

Baca Juga:  Demi Vaksinasi Covid-19, Warga Rela Antre Sejak Jam 3 Subuh

Juhandi mengakui, jumlah kasus DBD memang mengalami peningkatan pada awal 2019.

Namun, peningkatan itu tidak hanya terjadi di Tasikmalaya saja, tapi juga terjadi secara merata di seluruh wilayah di Jawa Barat.

“Hal itu terjadi dari Februari hingga awal Maret, peningkatannya juga terbilang cukup signifikan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Lima Tempat Destinasi Wisata Purwakarta Yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan

Pada awal Februari lalu, total kasus yang tercatat sepanjang 2019 adalah 64 kasus. Sebulan kemudian, jumlahnya telah mencapai 125 kasus.

“Sejauh ini penanganan medis telah dilakukan secara optimal sehingga seluruh pasien DBD masih dapat teratasi,” jelasnya.

Baca Juga:  Kenali Tiga Gejala Usus Buntu Yang Sama Dengan Penyakit Lain

Sebelumnya sempat terdapat beberapa pasien yang meninggal. Hanya saja setelah dilakukan uji laboratorium, diketahui bahwa penyebabnya bukanlah DBD.

“Alhamdulilah berkat penanganan intensif yang telah dilakukan, sejauh ini tidak ada pasien di Kota Tasikmalaya yang harus kehilangan nyawa karena DBD,” ungkapnya. (Yud)

Jabarnews | Berita Jawa Barat