JABARNEWS | SUBANG – Masyarakat yang tinggal di perbukitan di Kabupaten Subang diimbau mewaspadai tanah longsor saat musim hujan ini.
Kasie Kedaruratan Bencana BPBD Subang Darmono mengatakan, saat ini warga yang tinggal di daerah perbukitan dan pegunungan mencapai ribuan kepala keluarga (KK).
Selama ini, daerah perbukitan rawan bencana tanah longsor jika curah hujan cenderung meningkat.
Bahkan, belum lama ini, akibat hujan deras memicu terjadinya longsor di wilayah perbukitan Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Minggu (4/3) malam. Lokasinya tidak jauh dari obyek wisata alam Curug Wangun.
“Material longsoran itu jatuh ke sungai, beruntung tidak menimbulkan sumbatan yang bisa menimbulkan banjir nandang,” kata Darmono saat dihubungi, Rabu (6/3/2019).
Karena itu, ia mengajak masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan agar mewaspadai tanah longsor.
“Kita meminta agar meningkatkan kewaspadaan terutama jika curah hujan tinggi,” kata Darmono
Darmono mengungkapkan daerah perbukitan yang tercatat rawan terjadi longsoran tanah tercatat di delapan kecamatan wilayah Subang Selatan, antara lain Kecamatan Tanjungsiang, Kasomalang, Cisalak, Sagalaherang, Serangpanjang, Ciater, Jalancagak dan Cijambe.
“Sekarang ini, intensitas hujan sudah mulai meningkat. Kami himbau, masyarakat di delapan kecamatan ini untuk waspada,” ujarnya
Pihaknya, selalu memantau wilayah yang gerakan tanahnya cukup tinggi. Akan tetapi, pihaknya juga meminta supaya masyarakat setempat juga turut andil, bila menemukan tanda-tanda akan longsor supaya segera lapor ke pihak berwenang.
“Dan Kami pun siap siaga bila terjadi bencana,” pungkasnya
Terpisah, Aktivis lingkungan MAPAS Subang, Iis Patani, dinas terkait harus punya data lengkap terkait kerusakan lingkungan guna antisipasi bencana.
“Contoh yang perlu diwaspadai hari ini bukan cuma longsor, gempa bumi dan banjir bandang, tapi likuipaksi juga perlu diwaspadai,” ungkapnya. (Mar)
JabarNews | Berita Jawa Barat
