Ada Warga Purwakarta yang Lumpuh dan Buta Belum Dapatkan Pengobatan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Jumta, kakek berumur 87 tahun warga Kampung Ciputat RT 12/05, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta mengalami lumpuh dan buta selama enam tahun.

Jumta hanya bisa terbaring dan pasrah karena keluarganya tidak punya biaya untuk berobat.

Menurut keterangan istrinya, Saneh (64), seharusnya suaminya dirawat di rumah sakit karena penyakitnya sudah parah.

“Dari dulu belum pernah dibawa ke dokter atau Puskesmas, untuk makan sehari-hari aja susah pak, gimana buat berobat,” kata Mak Saneh, saat ditemui di kediamanya, Senin (11/3/2019). 

Abah Jumta dan mak Saneh memiliki 3 orang putra, namun seorang putranya sudah meninggal dunia dan seorang lagi tuna rungu. Tersisa satu orang anak yang hanya bekerja serabutan sebagai kuli muat bambu. 

Baca Juga:  Siaga!!...Anak Krakatau Bangun Dari Tidurnya

“Punya anak 3, yang satu meninggal, yang satu tuna rungu yang juga masih tanggungan saya. Nah yang satu lagi cuma buruh serabutan, jadi saya harus berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Mak Senah. 

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Mak Senah mencari rongsokan di bantaran sungai Citarum ataupun di pinggiran Danau Jatiluhur. 

“Hasil dari penjual rongsokan itu paling besar saya dapat Rp15 ribu sampai Rp20 ribu,” cerita mak Saneh. 

Baca Juga:  Empat Penyuap Rahmat Effendi Jadi Penghuni Lapas Sukamiskin Bandung

Karena kendala ekonomi tersebut, keluarga kurang mampu itu tidak menggunakan layanan BPJS sebagai pelayanan pengobatan.

“Disini mah jauh kemana-mana pak, jadi kami tidak punya kartu untuk membuat BPJS, sedangkan untuk mengurus belum sempat karena uang yang didapat selalu pas-pasan untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Mak Saneh.

Mak Saneh sangat berharap adanya solusi untuk kesehatan yang diderita oleh suaminya tersebut.

Karena kondisi, suami Mak Saneh yang hanya bisa terbaring, dan berharap mudah-mudahan ada dokter ataupun mantri yang bersedia untuk memeriksa kesehatan suaminya.

“Kalau pergi Puskesmas emak gak punya uang,” ujar mak Saneh dengan nada lirih. 

Baca Juga:  The Ghaibster Reborn Bagikan Masker di Jalanan Purwakarta

Sementara itu, seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, mengaku bahwa selama ini Abah Jumta belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. 

Pihak Puskesmas juga belum pernah memantau kondisi Abah Jumta. Selain itu walaupun rumah Abah Jumta tak jauh dengan rumah Kepala Desa (Kades) Kutamanah, namun pak Kades tidak pernah ada datang.

“Jangankan memberikan solusi terkait kondisi Abah Jumta, datang untuk melihat kondisi Abah Jumta aja nggak pernah,” ucapnya. (Gin

Jabar News | Berita Jawa Barat