Saat Simulasi Terlihat Warga Kesulitan Melipat Surat Suara

JABARNEWS | PURWAKARTA – Saat kegiatan Simulasi Nasional Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Serentak 2019, terlihat beberapa warga mengalami sedikit kesulitan dalam melipat surat suara.

Kegiatan simulasi tersebut dilaksanakan KPU Purwakarta di Desa Tanjungsari, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (23/3/2019).

Salah satu warga yang ikut dalam situasi tersebut, emak Hani (60) yang juga DPT di TPS tersebut mengaku tahap melipat suara memakan waktu dan sulit juga pada saat akan mencoblos karena suara suara yang terlalu besar.

“Yang bingungin pas ngelipet (surat suara)-nya. Soalnya yang DPR-DPR-an itu kertasnya cukup besar. Nanti juga pas nyoblos (calon legislator) bingung kayaknya, karena terlalu banyak calonnya,” kata mak Hani sambil tersenyum.

Baca Juga:  Lima Penghuni Lapas Sukabumi Tersangka Penyelundupan Ganja

Senada dengan emak Hani, Aminah (65) mengaku dari serangkaian proses pemungutan suara, tahapan yang memakan waktu lama adalah mengantre dan melipat 5 surat suara.

“Saya datang ke TPS jam 07.00 WIB. Menurut saya, prosesnya sama saja seperti 2014. Cuma saja kertas suaranya lebih banyak dan lebar. Jadi lamanya di melipat kertas suaranya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Purwakarta Ahmad Ikhsan Faturrahman menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan panitia, lamanya waktu seseorang berada di balik bilik suara adalah 5-6 menit.

Baca Juga:  Sering Cekcok, Sepasang Kekasih di Tasikmalaya Ditemukan Tewas dalam Kontrakan

Sedangkan DPT disabilitas berada di bilik suara selama 7-8 menit.

“Itu tergantung pemilih, 5 sampai 6 menit itu rata-rata pemilih yang sudah lansia, jadi kalau pemilih yang produktif bisa 2-3 menit. Nanti kita akan hitung, idealnya berapa lama di bilik suara, kemudian dengan lamanya waktu akan terlihat cukup-tidak (disediakan) 5 bilik suara,, nantinya menjadi gambaran,” tutur Ikhsan.

Dirinya berharap, simulasi ini dengan tiga kategori itu mereka menjadi agen sosialisasi karena sudah punya gambaran, karena ini representatif gambaran saat nanti memilih.

Baca Juga:  Kapolres Purwakarta: Operasi Pekat Tahun 2019 Difokuskan Pada 5M

“Saya melihat meski lansia, mereka tidak ada kesulitan hanya saja terkait Paslon maupun caleg di informasikan, tapi karena ini simulasi dan mereka menginginkan yang sebenarnya,” kata dia.

Hasil dari simulasi akan menjadi bahan evaluasi, karena pihaknya hadirkan juga perwakilan PPK di seluruh kecamatan.

“Nanti setelah rampung semuanya simulasi itu akan menjadi case untuk dibawa ke masing-masing kecamatan untuk dikemudian diinformasikan ke internal PPK, jika ditemukan kejadian-kejadian yang kurang sesuai,” pungkasnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat