Dai Muda Purwakarta Dukung Wacana Fatwa Haram Game PUBG

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dai muda Kabupaten Purwakarta H. Aji Fauziana Ridwan mendukung wacana fatwa haram untuk game Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar.

Menurutnya, sebelum MUI mengeluarkan fatwa pasti sudah melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu, melalui cendekiawan-cendekiawan muslim yang sudah pakar dalam bidangnya.

“Saya pernah melihat di game PUBG ada sebuah tempat kelihatan seperti di masjid. Pemain game ini menenteng senjata mungkin bisa saja diharamkan karena memang sudah jatuh korban dan korbannya pun orang muslim,” kata Aji, Senin (25/3/2019)

Baca Juga:  Ribuan Ikan Mati di Jatiluhur dan Cirata, Begini Imbauan DKP Jabar

Settingan game PUBG menurutnya mirip dengan teror penembakan jamaah shalat Jumat di Selandia Baru atau New Zealand, yang menimbulkan berbagai respons dari berbagai lapisan masyarakat di dunia beberapa waktu lalu.

“Kalau memang game ini dikeluarkan fatwa haram, kita sebagai warga negara yang baik harus manut kepada fatwa MUI, karena MUI tidak akan mengeluarkan fatwa yang memang fatwa tersebut tidak akan bermanfaat buat kita semuanya,” ujarnya.

Baca Juga:  Ajak Warga Tinggalkan Mobil Pribadi, Pemkot Bandung Ujicoba TMB 'Gope'

Menurutnya, Sekalipun game PUBG diharamkan, masih banyak yang lain atau menggantinya dengan mengaji dan bersolawat.

“Saya suka dengan game, apalagi game menembak itu, karena bisa memacu adrenalin dalam bermain. Kalau game berbasis online tersebut bisa menginspirasi untuk melakukan kekerasan, sehingga menstimulasi untuk radikalisme kenapa engga untuk diharamkan,” ucap Aji.

Dia menganggap langkah yang dilakukan MUI semata-mata untuk melindungi masyarakat. Selama tujuannya untuk melindungi masyarakat, melindungi umat harus didukung. Selain itu, Menurut Aji, game PUBG bisa membuat orang lupa terhadap waktu.

Baca Juga:  Bandingkan Data Rilis Publik dan Penetapan Lab, Ridwan Kamil: Cenderung Menurun

“Perkaranya itu karena menyita waktu, salat lupa dan lain-lainnya jadi lupa. Membuat orang jadi lalai waktu. Ya saya mengajak untuk kaum muda yang sering asik bermain game sebaiknya kita membatasi, jangan sampai waktu kita terbuang percuma. Masih banyak hal yang lebih baik daripada bermain game,” pungkasnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat