Polres Purwakarta Masih Dalami Kasus Ibu yang Kubur Bayinya Hidup-hidup

JABARNEWS | PURWAKARTA – Jajaran Polres Purwakarta saat ini masih mendalami kasus seorang ibu yang tega mengubur bayinya hidup-hidup, pada Rabu (27/3/2019) kemarin.

Menurut Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius, pihaknya masih mendalami perbuatan keji yang dilakukan oleh WT (35) yang merupakan warga Kampung Pasirmuncang Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta tersebut. 

“Yang sedang kita dalami sekarang sesuai dengan fakta lapangan dan informasi dari keluarga dalam hal ini suami dan keluarganya yang diduga tersangka ini ibu dari bayi tersebut mengalami gangguan kejiwaan dan depresi,” kata Matrius kepada awak media, Kamis (28/3/2019).

Baca Juga:  Abaikan Mobil Dinas Mewah, Bupati Serdang Bedagai Pilih Bangun Jembatan

Selain itu lanjut Matrius, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit guna mendapatkan status tersangka lebih jelas. 

“Kami sedang melakukan koordinasi dengan tim medis rumah sakit dalam hal ini untuk meminta keterangan faktual secara medis,” ujarnya. 

Kapolres menambahkan, pihaknya belum bisa melakukan penahanan terhadap pelaku pengubur bayinya tersebut sebelum petugas medis dalam hal ini pihak RSUD Bayu Asih Purwakarta memberikan jawaban final terkait kondisi kejiwaan tersangka. 

Baca Juga:  Sambut HJKB, Tiang Listrik di Cat dan Kabel Dikencangkan

“Kalo memang benar, maka kita tidak bisa menegakan hukum, namun melakukan pendekatan kemanusiaan untuk dilakukan perawatan. Dan Nanti pihak rumah sakit mengarahkan kemana kita ikuti,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, diduga akibat depresi, seorang ibu di Kampung Pasirmuncang Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta tega mengubur bayinya dalam keadaan hidup. 

Baca Juga:  Naga Bonar Jadi Saksi Kasus Meikarta

Wanita berinisial WT (35) mengubur bayinya yang baru berusia lima bulan di belakang rumahnya. 

Kapolsek Kiarapedes, IPTU Toto Herman Permana membenarkan peristiwa tersebut.

Toto menjelaskan, WT melakukan aksinya disaat suaminya bekerja di kebun. 

“WT diduga alami depresi sejak mengandung bayinya di usia kandungan 7 bulan,” jelasnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat