Di Subang Warga bersama Aktivis Lingkungan MAPAS Kompak Tanam Pohon

JABARNEWS | SUBANG – Kawasan perbukitan milik PTPN VIII di sekitar Desa Ciater, Kabupaten Subang, dijadikan lahan tanaman musiman oleh warga. Hal ini membuat kekhawatiran terjadi dampak lingkungan akibat alih fungsi lahan.

“Diduga karena adanya alih fungsi lahan di sini. Dulu kan banyak pepohonan, sekarang dibuka dan dijadikan lahan pertanian oleh warga. Kondisi tanah pun menjadi gembur dan jadi rawan longsor,” kata Iis Rochaeti, Penggiat Lingkungan Masyarakat Peduli Alam Subang (MAPAS) saat dimintai keterangan, Sabtu (30/2/2019).

Iis menambahkan, lokasi pegunungan ini merupakan daerah perbatasan antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat bagian selatan.

Baca Juga:  Hari Terakhir Amnesti Pajak, KPP Pratama Purwakarta Buka Sampai Tengah Malam

Di wilayah ini merupakan daerah pegunungan dengan beberapa bukit, namun sekarang tanaman besar yang mampu mencegah longsor kian berkurang akibat pembukaan lahan.

“Kami khawatir di wilayah ini bisa saja terjadi longsor. Di sini sekarang pohon besar jumlahnya sedikit. Sekarang banyak lahan pertanian (sayuran) yang telah dibuka oleh warga,” ungkap perempuan yang akrab disapa Mak Iis.

Untuk menjaga dan melestarikan sumber mata air telah ‘terusik’ ini, kami sepakat dengan pihak PTPN VIII Ciater dan warga, kembali melakukan giat tanam pohon (penghijauan) dengan menanam ribuan bibit pohon di lahan milik perkebunan PTPN VIII Ciater ini.

Baca Juga:  Depok Masih Rawan Pengedar Sabu

“Jenis pohon yang ditanam, mindi, kopi, belendung, rasamala, mahoni dan jenis pohon puspa,” ucapnya.

Dia berharap,kegiatan penanaman pohon tanaman keras itu bisa menjadi solusi dalam upaya menjaga dan melestarikan sumber mata air, juga mencegah terjadinya longsoran tanah dari penanaman sayuran yang sebelumnya telah digarap oleh warga.


Warga bersama Aktivis Lingkungan Mapas Subang


“Saya sangat mengapresiasi langkah PTPN VIII ini, lahan yang ditanami ribuan bibit pohon tersebut tentunya dapat kembali melestarikan sumber mata air sebagai daerah resapan air dan mencegah terjadinya longsor,” katanya.

Baca Juga:  Demi Pilpres 2024, Tahun Depan Ridwan Kamil Akan Masuk Partai Politik

Kata Iis, dari lahan seluas 40 hektar tersebut, rencananya akan ditanami 27.00 bibit pohon yang akan dilakukan secara bertahap.

“Jenis pohon mindi 2000 pohon, kopi 16000, Belendung 6000, Puspa 2400, Rasmala 3000 tanaman dan mahoni 600 pohon,” pungkasnya.

Pariaman (43) perwakilan dari asisten kepala PTPN VIII Perkebunan Ciater, penanaman tersebut merupakan upaya pihaknya untuk menjaga dan melestarikan sumber mata air di perkebunan teh tersebut sebagai daerah resapan air.

“Kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari jumat, yang dilakukan bersama warga masyarakat Ciater,” katanya. (Mar)

Jabar News | Berita Jawa Barat