Sejumlah Kendala UNBK Telah Diantisipasi SMAN 1 Sukasari

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sekolah Menengah Pertama Negri (SMAN) 1 Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, mengaku telah melakukan sejumlah antisipasi jika terdapat kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini.

Sebagai SMA yang terletak di wilayah kecamatan paling ujung barat utara Kabupaten Purwakarta dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Karawang dan Cianjur, terdapat sejumlah kendala dalam pelaksanaan UNBK.

“Sudah bukan rahasia lagi, daerah kami susah sinyal dan sering listrik mati. Makanya kami khawatir kalau listrik mati, otomatis sinyal terputus saat anak-anak sedang UNBK,” kata Kepala SMAN 1 Sukasari, Ahmad Riva’i, saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin (1/4/2019).

Baca Juga:  Info Loker Karawang Lulusan SMK Untuk Posisi Operator Produksi, Segera Cek Syaratnya Disini

Meskipun demikian, Ahmad menjelaskan sudah menyiapkan solusi terkait kedua kendala tersebut. Untuk masalah sinyal, ia sengaja menyiapkan tiga modem dengan provider yang berbeda.

“Jadi kita siapin tiga modem, kalau satunya keputus sinyalnya bisa diganti dengan modem yang lain,” ujarnya.

Untuk masalah mati lampu sendiri, Ahmad mengatakan pihaknya telah menyiapkan genset berkekuatan 3.000 Watt.

“Ya Insya Allah gak ada gangguan apa-apa kayak tahun lalu UNBK di SMAN 1 Sukasari berjalan dengan lancar,” ungkapnya.

Sebanyak 68 pelajar SMAN 1 Sukasari, mengikuti UNBK dihari ini,

Untuk tahun ini, kata Ahmad, ada 40 unit komputer untuk menunjang UNBK yang dibagi dalam dua sesi berbada.

Baca Juga:  Waspada, Jelang Nataru Bahan Pokok di Kota Bandung Mulai menipis

Untuk sesi pertama pukul 07.30 WIB hingga 09.30 WIB dan sesi kedua dimulai pukul 10.30 WIB sampai 12.30 WIB yang akan digelar selama empat hari.

Untuk hari pertama, para pelajar mengerjakan soal UNBK mata pelajaran Bahasa Indonesia.

“Tahun ini sekolah sengaja untuk UNBK, dengan sistem lesehan bagi peserta ujian, termasuk tempat petugas pengawas di dalam ruangan juga lesehan,” kata Ahmad.

Dengan cara lesehan ini, lanjut dia, diharapkan para peserta ujian lebih nyaman saat melaksanakan UNBK.

“Sejak pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK), di sekolah kami sistemnya lesehan dan kini kami terapkan di UNBK. Konsep ini sengaja kami terapkan untuk membuat nyaman bagi peserta ujian, dan memeberikan suasana baru, supaya gak bosan,” jelas Ahmad.

Baca Juga:  Bima Arya Minta Warga Hindari Jalan Rawan Pohon Tumbang saat Hujan Angin

Tak seperti tahun sebelumnya, kata dia, tahun ini tidak ada peserta UNBK yang menggunakan perahu menuju sekolah, kebanyakan menggunakan motor.

“Hasil pendataan sebelumnya, tak ada peserta UNBK yang menggunakan perahu dan menginap di sekolah, padahal kami siapkan perahu dan ruangan untuk peserta UNBK yang akan menginap. Kebanyakan siswa yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah menginap di kerabat terdekatnya,” ucapnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat