Jaleswari : Pemerintah Siap Kolaborasi Dengan Santri Berantas Hoax Bernuansa Agama

JABARNEWS | BANDA ACEH – Sebagai upaya memberantas hoax bernuansa agama yang marak beredar, pemerintah siap berkolaborasi dengan santri untuk memberantas permasalahan tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardani dalam kuliah umum bahaya hoax di Dayah Mahyal Ulum al-Aziziyah Aceh, Rabu (3/4/2019).

Jaleswari mengungkapkan, Aceh menjadi salah satu provinsi sasaran penyebaran berita bohong terbesar di Indonesia. Jumlahnya setara dengan Jawa Barat dan Banten. Fakta itu merupakan hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Januari lalu.

Baca Juga:  Pamit Dan Posting Foto Beberes Barang, Netizen Doakan Maju Pilpres 2024

Menurut laporan yang dia terima, hoax terbesar yang paling dipercayai di Aceh adalah bangkitnya komunisme, kriminalisasi ulama, dan serbuan tenaga kerja asing. Maka itu, dia menilai perlu adanya peran santri untuk membantu memberantas hoax di Aceh.

“Para santri Aceh bisa ikut berperan meluruskan pemahaman masyarakat yang keliru,” kata Jaleswari dihadapan sekitar 250 santri dan mahasiswa yang hadir.

Baca Juga:  KPR Gaul Bank Bjb Untuk Milenial Dapat Penghargaan MarkPlus Inc

Jaleswari mengatakan, menjelang Pilpres sebaran berita fitnah tumbuh makin pesat. Pada Maret 2019 saja, menurut laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika terdapat lebih dari 453 berita yang terverifikasi bohong, angka ini hampir tiga kali lipat dari Januari lalu.

Lanjut Jelawswari, fitnah bukan hanya bisa memicu perpecahan dan konflik horisontal di masyarakat, tetapi juga menghambat pelaksanaan program pemerintah yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.

Jaleswari pun mengungkapkan, nantinya pemerintah akan berkolaborasi dengan santri untuk memerangi permasalahan hoax ini.

Baca Juga:  Jaga Ketahanan Pangan, Herry Dermawan Minta Pusat Distribusi Provinsi Dimaksimalkan

“Itu fitnah yang sangat berbahaya. Pemerintah siap berkolaborasi bersama para santri untuk memerangi hoax,” ungkap Jaleswari.

Salah seorang peserta Mursalin menyatakan keprihatinannya terhadap berita hoax, karena dapat mengancam perdamaian di Aceh.

“Ini bisa mengancam perdamaian Aceh yang sudah diperjuangkan dengan susah payah,” kata Mursalin

Lanjut Mursalin, dia bersama kawan-kawan santri Aceh mengaku akan membantu upaya memberantas hoax. (Red/Rilis)