Puluhan Rumah dan Fasilitas Publik di Cililin Rusak Tertimpa Longsor

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Puluhan rumah serta fasilitas publik di dua desa di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tertimpa longsoran tanah pada Kamis (4/4) malam. Longsor tejadi akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut beberapa hari terakhir dan kondisi tanah yang labil.

“Penyebab bencana dipicu intensitas hujan tinggi dan kondisi tanah yang labil.” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Duddy Prabowo, Jum’at (5/4/2019).

Duddy mengatakan, longsor terjadi di dua desa yakni di Desa Nanggerang dan Karyamukti. Akibatnya sebanyak 79 rumah mengalami rusak berat dan ringan.

Baca Juga:  Dakwah Digital. Emil: DKM Harus Punya Tim Medsos

Selain menimpa bangunan rumah, longsor juga mengakibatkan beberapa akses jalan tertutup, satu jembatan roboh dan satu ruangan kelas SDN Sugiharti mengalami kerusakan berat.

Di Desa Nanggerang sebanyak tujuh rumah rusak berat, 26 rusak ringan, satu jembatan terputus dan satu ruang kelas rusak. Sementara Di Desa Karyamukti sebanyak 14 rumah rusak berat dan 32 rumah rusak ringan.

Baca Juga:  Dapat Hak Asuh Anak, Sule: Lina Bisa Berkunjung Kapan Saja

Duddy mengungkapkan, jembatan yang terputus yakni jembatan penghubung Desa Nanggerang dan Desa Karyamukti akan dilakukan penanganan lebih lanjut dengan memasang jembatan darurat berbahan bambu.

“Perlu segera dibangun jembatan darurat, kalau dibiarkan bisa menghambat perekonomian masyarakat. Paling tidak dibuatkan jembatan yang terbuat dari bambu,” katanya.

Lanjut Duddy, longsor juga menimbun badan jalan yang tersebar di beberapa titik di Desa Naggeang, seperti di Kampung Randu, Kampung Leuwi Cincing, Kampung Cisampih, Kampung Darmaga dan Kampung Cibadak.

Baca Juga:  Deputi Gubernur Bank Indonesia Resmikan BI Corner di Ponpes Al Falah Kab. Bandung

“Badan jalan kabupaten yang menghubungan Kecamatan Cililin dengan Ciwidey terputus akibat tertimpa material longsor,” ungkap Duddy.

Duddy pun mengungkapkan, pihaknya telah melakukan assessment ke lokasi bencana. Sementara akses jalan yang tertutup longsor sudah dilakukan pembersihan dengan melibatkan masyarakat setempat.

“Untuk penanganan lebih lanjut perlku dipasang bronjong atau tanggul. Hal ini untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Kami pun sudah memasang rambu-rambu waspada di lokasi yang berpotensi menimbulkan longsor susulan.” tandasnya. (Mel)