Terdampak Banjir Dua Bulan Tidak Ada Solusi, Emil Dilabrak Warga di Dayeuhkolot

JABARNEWS | BANDUNG – Kesal sudah dua bulan terdampak banjir namun tidak ada solusi dari pemerintah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dilabrak seorang warga saat meninjau banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu (6/4/2019) siang.

Dikutip dari detik.com, Ridwan Kamil dilabrak salah seorang warga berinisial P di depan Kantor Desa Dayeuhkolot, setelah keluar dari pengungsian Shalter Desa Dayeuhkolot.

Setelah keluar dari Kantor Desa Dayeuhkolot warga yang mengenaka pakaian cokelat dan celana hitam tersebut langsung menanyakan solusi banjir dengan menggunakan nada tinggi kepada pria yang akrab disapa Emil.

“Pak, ini gimana Pak sudah dua bulan banjir, ini gimana solusinya Pak?” tanya warga tersebut kepada Emil.

Dengan tenang, Emil langsung menghampiri dan menjawab pertanyaan warga tersebut.

Baca Juga:  Tok! Bupati Putuskan Tak Ada Kegiatan di Pendopo Kabupaten Sukabumi

“Bapak mau ngobrol atau mau marah-marah?” tanya balik Emil.

“Kesel Pak sudah dua bulan banjir tidak ada solusinya,” ujar warga itu kepada Emil.

Menanggapi keluhan warga tersebut, Emil langsung memberikan pemahaman kepada warga tersebut. Menurutnya, penyelesaian permasalahan banjir tidak dapat dilakukan secara instan.

Emil pun mengatakan, jika disebut tidak ada solusi itu salah, tapi hanya masalah waktu saja. Selain itu pihaknya kini terus berbenah dan membangun infrastruktur untuk solusi banjir di Kabupaten Bandung.

“Dayeuhkolot dari 200 tahun lalu sudah banjir. Terowongan sudah dikerjakan, Cieunteung (kolam retensi) sudah selesai, tahun ini kita sedang bangun kolam retensi seperti Cieunteung, tapikan kita butuh proses, Terowongan Curug Jompong mudah-mudahan tahun ini selasai,” ungkap Emil.

Baca Juga:  Hari Pertama Pelaksanaan Tes CPNS, Peserta Lulusan ITB Raih Nilai Tertinggi

Sontak peristiwa ini menjadi perhatian warga sekitar termasuk rombongan Emil, polisi, TNI, BPBD, Kades Citeureup dan termasuk Humas Pemprov Jabar. Kepada warga tersebut Emil mengatakan pemerintah terus berusaha untuk membuat solusi permasalahan banjir tersebut.

“Solusi sedang dikerjakan tapi tidak bisa seperti (instan) selesai. Ini masalah waktu, (contohnya) membangun rumah kita kan butuh waktu,” jelas Emil.

Selain menyebutkan sejumlah solusi yang sedang dilakukan oleh pemerintah Emil juga mengatakan, pemerintah juga memberikan bantuan pengungsian dan makanan kepada warga.

Namun saat menyebut soal bantuan, warga tersebut juga menanyakan perihal bantuan yang diberikan, karena menurutnya bantuan tidak rata tersalurkan.

“Makanan mana Pak? Atuh Pak jangan yang diperhatikan di tempat pengungsian aja Pak. Perhatikan juga orang-orang yang ada di dalam (tidak mengungsi),” ujar warga tersebut.

Baca Juga:  PAC Gerindra Purwakarta Tuntut Nonaktifkan Satu Kadernya

Menyoal distribusi bantuan, Emil memberikan pengertian kepada warga jika pemerintah itu memiliki managemen. Ada jenjang pemerintah dimulai dari terbawah sampai ke atas RT, RT, Desa, Kecamatan dan Kabupaten hingga ke Provinsi.

“Kudu hiji-hiji ku Pak Gubernur langsung? Kan tidak? ada namanya Pak kepala desa, makanan saya titip ke kepala desa, Pak kepala desa yang mendistribusikan,” katanya menjelaskan.

Menurut Emil, tidak ada seorangpun yang bahagia dengan kondisi banjir seperti ini termasuk dirinya yang juga ikut sedih melihat warga Dayeuhkolot masih terendam banjir.

“Saya juga ikut sedih. Ada solusi jangka pendek dan jangka panjang. Semua terdampak semua juga paham saya ke sini artinya saya peduli.” tandasnya. (Mel)