Kisah Sukses Pengusaha Kaos Kaki yang juga Calon Advokat

JABARNEWS | BANDUNG – Digital marketing kini menjadi trend untuk memasarkan produknya secara instan. Begitupun dengan calon advokat yang bekerja di Posyakum Pengadilan Negeri Bandung Furi Trio Purnomo SH.

Furi adalah seorang pengusaha muda yang terbilang sukses di bidang Usaha Kaos Kaki.

Perjuangan panjangnya di tengah rutinitasnya sebagai abdi negara dalam membantu masyarakat menangani kasus hukum, ia pun bergelut di dunia enterprener.

“Saat ini sudah zamannya internet, jadi menurut saya kenapa tidak manfaatin itu, sayang loh kalau dilewati. Awalnya dalam bisnis ini saya ciptain Brand dulu di instagram. Eh reasponnya bagus banyak yang suka. Jadi jangan dulu mempatenkan brand, coba aja dulu,” ujar Furi kepada Jabarnews.com yang ditemui di Sukajadi (9/4/2019).

Sejak memulai usahanya di tahun 2017 yang belum memiliki pegawai sama sekali, ia harus memutar otak sendiri dan memasarkan produknya sendiri.

Namun berkat tekadnya yang kuat untuk menjadi sukses kini di tahun 2019 ini ia sudah mempunyai belasan orang pegawai. Menurutnya semua ini tak lepas dari kerja keras dan disiplin tinggi dan terus berusaha tanpa henti.

Baca Juga:  Di Kota Cimahi Baru Lima Partai Politik Daftar Pileg 2019

Banyak orang menyepelekan mimpinya dan jangan bermimpi besar, namun ia membuktikan mimpi besarnya dengan produk yang terbilang nyeleneh.

“Saya memilih memasarkan produk kaos kaki tuh karena gak ribet dan pasti pas gak ada ukuran- ukuran kalau kaos kaki. Akhirnya saya coba dan beranikan diri,” ujarnya.

Dalam memasarkan produknya, ia menjualnya langsung ke distributor. Lebih dari ribuan kaos kaki pertransaksi terjual. Produk kaos kaki merk Ori Shock ini memiliki 2 segmentasi.

Pertama segmentasi pasar menengah ke bawah yang dibandrol sebesar 1000 rupiah per produk. Kemudian segmentasi kedua yakni segmentasi pasar menengah ke atas yang di pasarkan kepada pejabat dan lainnya.

“Jadi kita punya 2 segmentasi nih, pertama menengah ke bawah itu suka dijual langsung ke distributor. Kedua menengah ke atas itu kita pasang langsung di instagram tentang corak dan warnanya bisa di lihat disana,” ujar calon advokat ini.

Baca Juga:  Butuhkan Kolaborasi, Pemkot Bandung Gandeng Pengusaha Wujudkan Kota Layak Anak

Kesehariannya yang padat membuat pengusaha muda ini fokus di google Ads. Menurutnya ia hanya mempunyai 2 tangan dan tak mungkin ke pegang semunya. Konsep yang ia gunakan adalah dengan SEO.

“Saya hanya punya dua tangan tak mungkin kesana-sini. Awalnya lewat instagram dan akun medsos lain. Tapi kini cukup pakai google Ads. Contohnya nih jika mengetik kaos kaki murah langsung ada produk saya. Ya itu harus pinter SEO supaya akrab dengan google,” katanya.

Tips penjualan menurut pria kelahiran 20 Desember 1988 ini yakni jika memulai usaha jangan pernah melakukannya dengan coba-coba. Lakukanlah dengan serius dan terus tekuni itu dan fokus. Kunci dari kesuksesannya adalah jangan pernah berhenti namanya hidup ya butuh perjuangan.

Calon advokat inipun membagikan tips untuk para pengusaha muda yang baru memulai bisnisnya. Menurutnya ketika baru mengenal usaha coba dulu menjadi dropshiper atau reseller, hanya memasarkan produk orang lain tanpa harus membeli barang terlebih dulu. Menurutnya ini adalah usaha yang cocok buat enterprener pemula.

Baca Juga:  Wawalkot Bandung: Sebanyak 400 Ribu Jiwa Masih Miskin

Tips lainnya jika ingin memulai usaha, jadilah agen atau distributor langsung. Menurutnya menjadi distributor atau suplayer suatu barang lebih menguntungkan karena dapat dipasarkan melalui internet. Perubahan wajah dunia ini menjadikan semua yang seharusnya ada rotasi putaran kini bisa memasarkan secara langsung dengan harga yang lebih mahal.

“Biasanyakan alurnya kita harus jual dulu ke tengkulak dengan harga 1000. Terus tengkulak jual ke agen naik tuh harganya jadi 1500, dari agen ke pasar menjadi 2000, dan dari pasar ke pedagang menjadi 3000 rupiah. Kini berkat adanya internet menurutnya bisa langsung jual dengan harga tinggi,” jelasnya.

Akibat dari teknologi yang merubah konsep wajah Indonesia ini, kini banyak yang berlomba-lomba memasarkan produknya lewat internet.

“Dampaknya banyak swalayan dan pusat pertokoan yang gulung tikar akibat dari kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini,” pungkas Furi. (San)

Jabar News | Berita Jawa Barat